Dari beliau pula aku menjadi tahu bahwa cinta tanpa pamrih itu akan selalu terbalas dengan cinta yang lebih besar. Cinta yang tulus itu, senantiasa membekas dihati orang yang dicintai, dan kasih sayang seorang ibu itu, selalu penuh dengan kejaiban-keajaiban yang tak bisa dilukiskan dengan kata. Andaipun ada kata yang bisa melukiskannya maka aku sebut itu "CINTA". (Senyum Syukur-Mama dan Cinta Kedua)
Beberapa hari ini saya sangat senang mendengarkan kajian-kajian Ust. Armen Halim Naro. Setelah kajian "Untukmu yang Berjiwa Hanif" yang begitu menggugah, saya lanjutkan dengan beberapa kajian yang tak kalah menyentuh. Salah satu yang begitu berkesan adalah kajian tentang IBU. Seorang yang telah banyak berjasa dalam hidup kita. Seorang yang begitu mulia kedudukannya dalam islam. Seorang yang tak pernah letih mengajarkan cinta dan tak pernah lupa memberikan sayang.Dari kajian itu saya jadi tahu, bahwa salah satu kebahagian terbesar seorang ibu adalah melihat anak ada di sampingnya. Bagi mereka, kehadiran anak di sisinya adalah sebuah anugrah yang tak terperi, tak bisa dilukiskan dengan kata. Semua itu tergambar dari surat dari seorang ibu, yang saya beri judul: "Pulanglah Nak, Ibu Merindukanmu"
Rangkain kajian itu, secara tak sadar mengingatkan hati akan percakapan terakhir bersama Mama. Dari ujung lautan sana beliau berpesan pada saya: "Nak, Mama tidak mau kiriman apa-apa di bulan Ramadhan ini. Mama hanya minta agar kau pulang menemani Mama di sini". Setelah mengucapkan itu, beliau tak bisa melanjutkan pembicaraan. Suaranya sudah tercekat oleh suara tangis yang sedari tadi ditahan.
Begitulah jika saya menelpon Mama. Tak pernah kami berbicara panjang lebar. Sebab, beliau selalu menangis jika sudah terlalu lama. Kalau sudah begini maka Fadhil yang akan bicara, atau kakak yang akan melanjutkan.
Begitulah dalamnya cinta seorang ibu, tak pernah bisa di gambarkan oleh kata. Hanya hati yang bisa merasa. Akan cinta yang luar biasa.
InsyaAllah, besok akan ada tulisan pelipur lara. Sebagai Obat kerinduan Cinta. Spesial buat Mama dan keluarga. Judulnya: "Hidup, Cinta, dan Perpisahan". Semoga bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi.
_________
Bagi yang sedang merantau, jangan lupa pulang kampung untuk Ibumu di sana. :D
Share This Article
hmmm
ReplyDeletethere were times when I was fascinated, amazed when visiting a blog or website
because that will add insight and knowledge I course. thanks for nice post
saya selalu mengusahakan melewati ramadhan bersama Mama :) meski di rantau, tapi usaha pulang sehari-dua hari agar bisa sahur-buka-terawih bersamanya
ReplyDelete