Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Ungkapkanlah Cintamu


“Penyesalan terbesar bukanlah pada penolakan cinta, tapi pada ketidak beranian mengungkapkannya, menyesal karena takan pernah tau isi hatinya” 

Eits, jangan salah sangka dulu kawan, prinsip kami tetaplah sama; jika belum waktunya maka cinta itu harus dipendam, didiamkan, atau bahkan dilupakan. Kami yakin kau juga belum melupakan prinsip itu.

Jadi mengapa kami mengutip kalimat di atas?
Alasannya hanya satu; sebab hari ini kami akan bercerita tentang kenangan indah dalam mengungkapkan cinta. Kenangan yang sampai detik ini masih menghiasi memory otak kami.

Terus terang itu adalah pengalaman pertama kami dalam mengungkapkan cinta. Cinta yang tulus karena Allah. Cinta yang timbul dari persahabatan dan kebersamaan. Jujur, sahabat inilah yang banyak membantu kami diawal-awal perkuliahan.

Saat itu kami memegang tangannya dan memberikan sebuah hadiah sambil berkata: “Ya akhi uhibbuka fillah ” (wahai saudaraku aku mencintaimu karena Allah)

Diapun tersenyum sambil membalas dengan doa yang pernah diucapkan oleh seorang sahabat saat menerima ungkapan cinta dari sahabat lainnya: “Ahābbakalladzi ahbābtani lahu” (Semoga mencintaimu Dzat yang engkau mencintai aku karena-Nya). (untuk haditsnya silahkan klik disini)

Sejak saat itu persahabatan kami semakin erat dan tak terpisahkan.

Kawan, mungkin diantara kalian ada yang tertawa dan merasa aneh dengan kisah ini. Bagaimana mungkin dua orang lelaki saling mengungkapkan cinta? Ya, bagi mereka yang telah terkontaminasi dengan budaya “barat”, pasti menganggap ini adalah hal yang aneh. Sebab menurut mereka, cinta itu hanya milik pemuda dan pemudi saja. Padahal cinta itu milik semua orang dan semua orang berhak memiliki cinta. Bukankah antara anak dan ibu ada cinta, antara saudara ada cinta, dan begitupun dalam persahabatan, tentulah ada cinta di dalamnya.

Namun ingat, hadist dan peristiwa di atas bukanlah dalil tentang bolehnya menyukai sesama jenis. Ada perbedaan yang sangat jauh antara keduanya.

Kembali kemasalah mengungkapkan cinta, dari peristiwa di atas kami semakin menyadari bahwa ada kekuatan dan pengaruh yang sangat besar dari mengungkapkan cinta. Seperti yang telah kami katakan, sejak pengungkapan cinta yang tulus itu, persahabatan di antara kami semakin indah dan erat.

Kesan yang mendalam ini, memotivasi kami untuk juga mengungkapkan cinta kepada saudara kami yang sesungguhnya (kandung). Melalui surat, ungkapan cinta dan terimakasih itu kami sampaikan pada mereka.

Kawan, tahukah kau apa yang terjadi setelah itu? Kami dengar mereka menangis setelah membaca surat-surat itu, dan tentunya hubungan cinta diantara kami semakin indah dan bersemi.

Untuk Ayah dan tiga ibu bisa dibaca di blog ini dalam label keluarga. Adapun ungkapan cinta untuk kakak-kakak, biarlah itu menjadi rahasia di antara kami.

Kawan, tentunya ada alasan kami menuliskan ini. Kami hanya ingin kau juga ikut mengungkapkan cinta kepada orang-orang terdekatmu: entah itu Ibu, ayah, kakak, adik, suami, istri, anak, teman ataupun sahabat.

Kami yakin, tanpa diungkapkan cinta itu pastilah telah ada dan dirasakan, tapi dengan mengungkapkannya rasa cinta itu akan semakin terasa kehadiran dan keindahannya. Percayalah!

Bukankah (seperti hadist di atas) seorang sahabat diperintahkan untuk mengungkapkan cintanya?

Jika itu untuk sahabat, lalu bagaimana dengan orang terdekat kita terutama orang tua?

Memang (setahu kami) tak ada dalil sorih (jelas) yang memerintahkan kita untuk mengungkapkan cinta pada orang tua, tapi bukankah dibeberapa ayat Allah menyuruh kita untuk berkata baik dan lembut pada orang tua?

Nah, adakah orang tua yang tak bahagia mendengarkan kata cinta dari anaknya?

#Lakukanlah sebelum terlambat!

Bagi mereka yang pernah membaca atau menonton “Hafalan Surat Delisa” tentu ingat saat ibunda delisa menangis haru ketika Delisa membisikan di telinganya: “Ummi, Delisa cinta ummi karena Allah”

Meskipun kita semua tahu Delisa mangatakan itu karena ingin hadiah dari ustat, tapi tengoklah betapa besar pengaruh dari ucapan yang sederhana itu, ibu Delisa sampai menangis karena haru dan bahagia. Nah, bagaimana jika ungkapan itu benar-benar lahir dari hati?

Kawan, ungkapkanlah sebelum terlambat!

Ungkapkanlah selagi sempat!

###

Untuk yang punya blog, silahkan posting ungkapan cinta itu dalam blog Anda. Insya Allah dengan senang hati kami akan memberikan apresiasi kepada mereka yang dengan tulus mengungkapkan cinta dan terimakasihnya sehingga membuat hati pembaca tersentuh. Kawan, kami sampaikan satu hal padamu, hati itu tak pernah berbohong, semua yang lahir dari hati akan jatuh ke hati.

Appresiasi itu berupa hadiah uang dan pulsa dengan nilai total Rp. 500.000,00. Untuk syarat dan ketentuan bisa Anda lihat di tulisan sebelumnya.
Share This Article


9 comments: