Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Assalamualaikum Beijing!

Assalamualaikum cinta sejati, assalamualaikum pasangan diri ^^

Dalam catatan kali ini hati ingin berbagi apa yang sen dapat dari film “Assalamualaikum Beijing!” yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya bunda Asma Nadia. Alhamdulillah sen sudah nonton dan beli novelnya. Bagi kawan yang belum segera beli dan nonton. Sungguh bertabur inspirasi :)

Dari “Assalamualaikum Beijing!” sen menangkap empat pesan penting.

Yang pertama: SENTUHAN

Dalam novel maupun filmnya, tokoh utama Asma, tidak mau bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Karena itu adalah salah satu prinsip seorang muslim yang sayang saat ini banyak diabaikan. Padahal dalam satu hadist Rasul Bersabda: 
“Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani)
Banyak orang meremehkan ini. Padahal tidak ada zina yang tanpa diawali sentuhan kecil. Entah itu rabaan atau remasan.

Dan berbahagialah yang tak mau menyentuh dan disentuh kecuali mahram. Karena itu adalah tanda setia buat dia yang halal nanti. Menyentuh saja tak mau, apalagi berbuat lebih? Bukan begitu Kawan? :)

Kutipan paling menarik untuk bagian ini adalah:

"Cinta itu menjaga, tergesa-gesa itu nafsu belaka"


Yang kedua: MOVE ON

Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya hati, ketika pernikahan tinggal menghitung hari, salah satu pasangan hianati janji. Terlebih untuk seorang wanita, tentu ini bagai kiamat yang datang lebih awal. Langit bahagianya runtuh seketika menerpa jiwa. Menyisakan nelangsa yang mencekam raga. Sakit. Perih.

Namun bagi Asma, hidup bukan hanya tentang siapa yang hati cinta. Di sekelilingnya masih ada ibu dan sahabat yang setia memberi cinta. Memang dia sempat menjalani hari berurai air mata. Tapi setelah merenung akan nikmat lain yang masih tercurah, buatnya malu untuk mengeluh dan putus asa. Dan jika mau merenung lebih dalam, musibah ini terlalu kecil dibandingkan dengan ujian yang melanda saudara-saudara yang jauh di sana.

Kawan, apapun yang terjadi, hidup harus tetap berlanjut. Jangan biarkan patah hati merampas kebahagiaan hati lainnya.

Kutipan paling menarik untuk bagian ini:
"Dan, satu penyakit tak seharusnya memadamkan semangat kehidupan. Begitu pula perasaan patah hati. Sebab begitu manusia mengangkat wajah dan melihat ke diri dan sekeliling, maka ada berlimpah karunia yang mustahil dihitung, dan tak seharusnya terluput dari rasa syukur." (“Assalamualaikum Beijing!” hal. 210)


Yang ketiga: HARAPAN

Harapan adalah kata yang paling indah menyapa jiwa. Mendengarnya seakan ada janji bahagia di ujung cerita. Seperti Asma yang tak pernah menyerah dengan sakit APS yang diderita. Sindrom yang bisa menyebabkan stroke, sakit ginjal, tuli, atau buta sewaktu-waktu. Tergantung di mana terjadinya penggumpalan darah si penderita.

Harapan membahagiakan ibu, membuat Asma tak pernah berhenti berjuang melawan sakit. Memberikan dia semangat untuk tetap tabah menerima suntikan obat setiap hari, tanpa keluh. Harapan untuk meninggalkan karya sebelum mati, membuat dia tak henti mengetik meski jatuh pingsan berkali-kali.

Dalam cinta, harapan adalah bumbu pemanis cerita. Tapi jika hati salah taruh dan salah takar, cerita itu menjadi pahit berujung derita dan air mata.

Sen sepakat dengan satu kalimat di halaman 147 dalam novel ini. Bahwa, memberikan harapan pada seorang gadis sebelum tahu persis apa yang diinginkan adalah kejahatan. Jika belum mampu dan punya niat untuk nikah, jangan berani memberi atau mencuri harap dari seorang gadis. Ya, itu kejahatan kawan.

Untuk wanita, belajarlah untuk tidak mudah jatuh cinta. Serahkan cinta dan harap itu pada dia yang berani bertamu berjumpa wali. Walau kadang berakhir tak seperti harapan, setidaknya dia telah bersikap layaknya seorang kesatria. Memintamu dengan jalan resmi yang dihormati agama maupun Negara. Bukan pacaran yang penuh nafsu durjana.



Yang keempat: CINTA SEJATI

Jika diri telah berusaha maksimal dengan cara yang benar dan legal, namun cinta tak kunjung halal, maka cinta sejati itu hakikatnya melepaskan. Jika benar dia cinta sejati akan kembali dengan jalan tak terduga. Jika kau tak temukan cinta, biar cinta menemukanmu.


Jika bukan jodoh, maka setiap hati akan menemukan jalan bahagianya masing-masing. Tentu dengan dia yang lebih tepat untuk diri menurut Allah. Karena Allah Maha Tahu, Maha Adil, dan Maha Bijaksana.

Terakhir, cinta sejati acuan utamanya adalah iman. Jangan terbalik, demi cinta iman tergadaikan. Na’udzu billahi min dzalik.



Pasar Minggu 3 Januari 2015

Yang mau dapat
1. Novel Assalamualaikum Beijing! (1 buah)
2. Uang tiket untuk nonton Assalamualaikum Beijing! (50k)
3. Ebook Ibu dan Cinta ( senilai 75k)

Ikuti kuisnya di twitter besok 
ahad 4 Januari 2015 jam 8 pagi - 8 malam insyaAllah :)

follow @SenyumSyukur ^^


Share This Article


8 comments: