Siapakah yang pertama bangun di pagi hari?
Dalam sisa kantuknya mempersiapkan segala kebutuhan keluarga?
Siapakah yang terakhir tidur di malam hari?
Dalam lelahnya raga, masih memikirkan keselamatan semua penghuni?
Ibu, satu kata yang mampu menjawab berbagai tanya. Ibu, satu kata yang bisa mengobati segala sakit. Ibu, satu kata yang paling merdu, hadiah dari Tuhan untuk hamba-hambaNya.
Cinta ibu sepanjang waktu. Sejak jabang hingga jadi mayat, dari bangun hingga tidur lagi, dan dari hati selalu tulus menemani.
Liburan musim panas lalu saya habiskan waktu bersama ibu. Menemaninya dalam melawan sakit. Membersamainya dalam melewati hari. Menghiburnya untuk kuat hati. Mengobatinya atas rindu yang tertumpuk. Menciumnya untuk segala cinta. Sungguh saya merindukan hari-hari itu.
Meskipun bukan ibu kandung, tapi darinya saya belajar banyak hal akan kasih sayang ibu. Bagaimana cinta seorang ibu bisa mengalahkan lelah dan sakit, bagaimana cinta seorang ibu selalu tulus sepanjang waktu, bagaimana kasih sayang seorang ibu tak pernah habis dimakan waktu.
Bayangkan Kawan, dalam sakitnya yang semakin menjadi, mulutnya tak henti menanyakan kabar anak dan cucunya. Beliau yang seharusnya dicemasi malah mencemaskan orang lain. Bahkan terkadang pura-pura tidur agar saya ikut tidur melewati malam tanpa harus menghawatirkannya.
Menjaganya, hati menyadari bahwa seorang ibu harus menjadi orang pertama bangun untuk menyiapkan segala keperluan anak dan menjadi orang yang terakhir tidur untuk memastikan keselamatan anank-anaknya.
Alhamdulillah, sebelum saya pergi meninggalkan kampung, beliau telah sehat dan bisa beraktifitas secara mandiri. Semoga Allah panjangkan usianya dalam ketaatan padaNya, dan mempertemukan kami dalam keridoanNya. Aamiin
Kawan,
menulis itu mengobat rindu ^^
9-9-2014
Jakarta, Pasar Minggu
Share This Article
long time no see...
ReplyDeletesemoga sang Ibu sehat selalu
iya mas.. baru balik dari kampung.
Deleteaamiin. Makasih atas doanya :)