Berbahagialah yang terbangun dan mengais pahala, bukan sekedar untuk menonton piala.
Kawan, lagi-lagi piala dunia menjadi saksi bahwa bangun malam itu hanya perkara niat. Jika ingin maka segala cara akan ditempuh, jika enggan maka ada seribu alasan untuk mengeluh.
Saya suka sepakbola, bahkan sangat suka. Tapi janganlah sesuatu yang bersifat permainan melalaikan diri dari hal-hal utama bahkan wajib.
Mumpung sering bangun dini hari, biasakan shalat subuh. Mumpung lagi semangat bangun tengah malam, sesekali sempatkan diri untuk tahadjud.
Semoga kita menjadi penjelajah malam, yang melewati malam-malamnya dengan kabaikan dan pahala. Agar di akhirat kelak menjadi bagian hamba-hamba-Nya yang mendapat surga sebagai piala.
***
O iya, tentang malam, saya punya puisi singkat. Spesial untuk mereka yang sedang mencari dan menanti ^^
Malam waktu indah untuk mengadu, ketika sesak penuhi qolbu
Malam masa tepat untuk merayu, saat hati lagi merindu
Jika mau, setiap malam kita bisa bertemu
Dalam doa terpanjat syadu
Kau sebut namaku, aku lirihkan namamu
Jika mau..
Gorontalo
Mongolato
01.10 15 Juni 2014
Share This Article
dari hari pertama piala dunia sampe sekarang gw sama sekali blm nonton live, rasa ngantuk mengalahkan rasa penasaran akan bola
ReplyDelete