Kau Bisa Kawan!

Ini nasehat untuk pribadi yang kadang merasa tidak mampu. Agar menyadari betapa spesial, berharga, dan beruntungnya dia.

Ketika lahir kau telah mengalahkan ratusan juta calon makhluk hidup. Kaulah sel yang paling cepat mencapai rahim ibu. Mengalahkan bagitu banyak pesaing. Kemudian bertahan sembilan bulan dalam gelapnya perut. Hingga akhirnya terlahir ke dunia ini.

Kau terlahir dengan sidik jari yang spesial. Tak ada duanya di dunia ini. Karena kau memanglah spesial.

Ketika kecil, kau begitu hebat dan percaya diri. Mencoba berjalan meskipun tahu sakitnya jatuh. Kau tak pernah takut untuk bangkit dan mencoba berjalan lagi. Berkali jatuh namun berkali pula kau bangun hinggga akhirnya bisa berlari.

Saat SD kau tak takut meneriakan mimpi. Menjadi presiden, dokter, pilot, guru, dan lain sebagainya. Tak pernah malu, tak pernah takut. Mungkin karena sang guru bertepuk tangan atas keberanianmu menyebutkan mimpi. Atau mungkin pula, karena belum tahu apa konsekuansi dari sebuah mimpi.

Kini kau telah dewasa. Banyak alasan membelenggu ruang pikirmu. Jangankan berjuang menggapai mimpi, bermimpi pun kau tak berani. Wahai makhluk yang terlahir secara spesial, ada apa denganmu?!

Mimpi yang tak ditertawakan hanyalah mimpi kecil. Mimpi yang tak dikoreksi biasanya tak punya resiko. Bukankah di balik kesuksesan yang besar ada resiko yang besar? Mengapa harus berkecil hati?!

Wahai makhluk yang spesial, kau bisa selama kau mau. Jika mau kau akan mencoba berbagai macam cara untuk bisa. Jika tak mau, banyak alasan yang membuatmu enggan melangkah maju.

Sekali lagi ini nasehat untuk diri yang selalu lupa. Bahwa dia tercipta untuk suatu alasan. Bukan sekedar hadir lalu mati. Ingat kata Buya Hamka, "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja."

Harus ada yang diperjuangkan Kawan, harus ada yang diwariskan!

Kawan, dengan doa, usaha, dan kerja keras, dengan izin Allah kau pasti bisa! Pasti bisa!

Share This Article