Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Belajar Taubat

Surat pertama 25 Desember 2020

Kawan... lama sudah kita tak berjumpa. Aku semakin tambah rindu kepadamu. Bagaimana kabarmu? Baik kan? Harapanku kau seperti itu, karena aku juga kini sedang baik-baik.

Kawan... Meski hanya lewat surat, ijinkanlah aku curhat padamu. Sebab hanya kaulah teman yang benar-benar mengerti aku dari semua teman yang pernah kukenal. Kawan... dengarkan aku. Aku ingin mengatakan padamu bahwa tanggal satu tahun 2021 nanti, aku akan berubah menjadi orang baik. Akan kutinggalkan segala perbuatan jelekku. Ku yakin kau masih ingat kebiasaan-kebiasaan teman lamamu ini. Iya betul, Aku akan berhenti dari merokok, melalaikan shalat, begadang sampai larut malam, dan segala jenis maksiat lainnya. Aku juga akan memutuskan pacarku.

Mungkin kau bertanya-tanya, kenapa aku ingin berubah? Ketahuilah aku mulai membaca surat-surat darimu yang kau kirimkan ketika di SMA dulu. Terus terang surat-suratmu itu baru aku baca sekarang. Terima kasih, kawan...


31 Januari 2021

Hai kawan.... Berubah itu susah juga yah.... Kemarin aku hanya tahan 5 hari, setelah itu.... sama. Aku kembali kepada kebiasaan-kebiasaan lamaku.

Oh, tapi tenang kawan.... tepat tanggal 1 bulan depan atau esok hari, aku akan berubah seperti janjiku dulu. Doakan aku ya....

Tolong dibalas ya...

25 Mei 2021

Kawan.... sudah lama ya aku tidak kirim surat. Itu bukan karena aku marah karena kau tak pernah membalas suratku. Aku tak akan marah padamu, meski seribu surat dariku tidak kau balas. Namun walaupun begitu ijinkanlah aku tetap mengirim surat padamu wahai kawan lamaku...

Kawan... hari ini, sekali lagi, aku berikrar bahwa aku bertobat. Aku akan berubah menjadi baik.

Kawan dengarkan, ini tidak seperti sebelum-sebelumnya, kini aku benar-benar bertekad dengan sungguh-sungguh bahwa mulai hari ini aku berubah menjadi baik. Ingat! Hari ini.... dan mulai detik ini, aku akan berubah menjadi baik. Aku taubatan nasuha. Taubat yang sebenar-benarnya.

Mungkin kau bertanya, Mengapa aku bertaubat? Kawan.... sebab hari ini aku genap 26 tahun. Ya benar, hari ini aku ulang tahun. Untuk itu aku ingin memberikan kado termanis di hari spesial ini. lagipula aku lelah dan sangat tertindas dengan segala kerisauanku akibat banyak bermaksiat. So, dukung aku yah....

27 Juli 2021

Kawan, telah 3 kali aku gagal bertaubat. Kini 3 hari lagi Ramadhan tiba. Aku telah bertekad bahwa Ramadhan nanti aku telah bertaubat, sehingga aku dapat menjalani Ramadhan kali ini dengan hati yang suci.

Doakan dan percayalah padaku kali ini wahai kawanku!

28 Agustus 2021

Kawan... entah ada apa dengan diriku. 4 kali gagal taubat. Ya, sudah 4 kali aku berniat, tapi 4 kali pula aku gagal. Mungkinkah aku telah ditakdirkan untuk menjadi jahat?

Kawan.... kini hari yang Fitri telah datang. Meskipun aku tidak all out dalam menjalani Ramadhan, bahkan malah sering bermaksiat (lebih tepatnya banyak bermaksiat), namun aku berharap seiring datangnya hari Fitri aku bisa bertobat, meninggalkan kehidupan kelamku, semoga...

25 Desember 2021

Kawan, aku bertobat dan kini taubatku bukan lagi main-main. Kini taubatku adalah taubatan nasuha, taubat yang sebenar-benarnya.

Kau boleh tidak percaya karena telah 5 kali aku taubat dan kelima-limanya gagal total.

Kawan... tapi kini kondisinya telah berbeda, ketahuilah sekarang aku terbaring di rumah sakit. Umurku telah divonis dokter. Kau tak perlu tahu penyakitku. Cukuplah kau dengarkan rintihanku ini.

Kawan... sebagaimana kata banyak orang 'penyesalan hadirnya diakhir dan itulah yang terjadi padaku. Aku menyesal telah menyia-nyiakan waktu untuk bertaubat. ketika terbaring lemah seperti sekarang ini aku mulai ingat begitu banyak kesempatan terbuang sia-sia. Aku sadar dosa-dosaku telah membumbung dan ia semakin tinggi jauh ke angkasa.

Kawan kini aku mengerti maksud perkataanmu bahwa bertobat tak perlu menunggu momen. Taubat itu harus setiap saat dan dengan taubatan nasuha. Dan merencanakan taubat sama artinya dengan merencanakan kemaksiatan lagi. Jika ingin bertobat maka bertobatlah saat itu juga dan detik itu juga.

Kawan... kini aku pun ingat pesanmu tempo hari ketika kau mengingatkan aku agar bertaubat dan saat itu aku hanya membalas dengan makian,hinaan, serta ejekan: “Setiap kau menghadapi atau mengalami momen bahagia berusahalah untuk bertaubat dengan sungguh-sungguh, jangan bermain-main. Sebab jangan sampai taubatmu datang di momen menyedihkan, di saat kau terbaring terkulai tak berdaya atau di saat kamu mengalami peristiwa yang menyakitkan seperti meninggalnya orang tuamu atau yang lainnya.”

Kawan... kata-kata itu semakin hari semakin terngiang di telingaku. Menemani jiwa yang sebentar lagi akan menerima jemputan malaikatNya. Namun aku bahagia, karena aku masih sempat bertobat walau hanya diakhir hayatku.

***

MATI !
Anda takut… namun… ia pasti.
Apa yang anda banggakan ?
Bersiaplah

Sejauh Mana
Dunia akan Dikejar Diburu...
24 jam dalam sehari yang Allah berikan habis untuk apa?
Bukankah Setiap Saat Satu Persatu Orang Disekeliling Kita
Pergi Dan Tak Pernah Datang Lagi

Yang dipikiran ini
Selalu hanya orang lain yang akan ”pergi”
Dan akan pergi itu hanya untuk orang lain
MATI itu hanya untuk orang lain...BUKAN diri ini
Karena itu dunia terus diburu
Hingga nanti tiba-tiba tersentak kaget
Saat diri berada di liang lahat...
Sendirian... tanpa teman...
Tanpa bekal...

Dikubur yang sempit itu
Dengan siapa di sana
Apa yang diperlukan untuk dibawa
Cukup atau tidak
Tiada yang tahu....
Bukankah
Peringatan telah Allah berikan
Mengapa masih sedikit waktu dan kesempatan
Yang kita gunakan untuk menyiapkan bekal
Ditempat yang sunyi sendirian itu

Belajar... biarlah berprestasi, tanpa lupa dunia ini takkan abadi
Bekerja... biarlah berprestasi, tanpa lupa dunia ini bukan segalanya
Bekarya... biarlah berprestasi, tanpa lupa untuk semuanya dijadikan bekal Mati

Baca kitabNya, pahami maknanya, hayati kandungannya,
jalani hidup ini dengannya, agar diri tak menyesal nanti...Semoga

“Sesungguhnya Allah Taala selalu membuka tangan-Nya pada waktu malam untuk menerima tobat orang yang melakukan kesalahan pada siang hari. Dan ia membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima tobat orang yang berbuat kesalahan pada siang hari. Begitulah hingga matahari terbit dari barat. ” (HR Muslim).


Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku,  maka  akan  aku  ampuni  engkau,  Aku  tidak  peduli  (berapapun  banyaknya  dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan  di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam   sesungguhnya   jika   engkau   datang  kepadaku   dengan   kesalahan   sepenuh   bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shaheh).

(kisah ini hanya fiktif belaka, namun penulis yakin dia telah banyak menghiasi hidup KITA)


Share This Article


10 comments:

  1. godaan godaan dan godaan lagi, itu musuh dari taubat

    *ngaji shubuh di senyum syukur bahagiaaaaa*

    ReplyDelete
    Replies
    1. woi, kalau ngaji bukan di sini.. di masjid sana!
      hehe

      Delete
  2. Taubat yg sebenarnya sulit pada awalnya.. namun indah pada akhirnya.. hanya orang2 yg istiqomah mampu menjaga dirinya.. ^^
    makasih dah follow sobat

    ReplyDelete
  3. Semoga niatan taubat tak terpatri kuat dalam hati. Tulisannya mengingatkan untuk bermuhasabah diri.

    ReplyDelete
  4. Emm saya harus mengakui posting ini bisa membuat saya merinding disko.

    Saya ikutan mas topic, ngaji siang di senyum syukur deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, jangan keseringan ngaji di sini mas, nanti mesjidnya kosong.. hehe

      Delete
  5. Kita hendaknya selalu bertaubat ya mas setelah melakukan kesalahan, agar supaya bisa diampuni dosa kita oleh Allah :)

    ReplyDelete