Kitapun sadar tidak semua harapan harus terwujud
Kita juga telah sepakat bahwa apa yang Allah tuliskan itulah
yang terbaik
Dia yang kau cinta belum tentu baik bagimu
Dia yang tak diharap bisa jadi lebih baik untukmu
Allah Maha Tahu sedang kita tak tahu.
Lalu, mengapa harus gelisah?
Tak ada yang meragukan ketulusan cintamu,
Aku tahu, hatimu hanya inginkan pernikahan,
Bukan mainan, bukan pacaran.
Jika dia tak mau, mengapa harus menunggu?
Bukankah masih banyak yang siap menyambut?
Biarkan dia menyesal karena telah menolak orang yang
mencintainya dengan tulus, orang yang hanya inginkan debar-debar cinta berpahala, orang yang selalu bahagia meskipun hanya melihat lingkaran
hijau tanda “online”, tanpa berani memulai, hanya menunggu. Padahal hati sangat ingin bertegur sapa.
Aku tahu cintamu padanya begitu dalam,
Lebih dalam dari pujangga cinta penebar kata,
Yang hanya bisa merayu tanpa bukti nyata
Bukti cintamu nampak dari kuatnya hati memendam rasa
Sampai hatimu yakin siap tuk melangkah
Tapi sayangnya dia tak sekata
Kawan, jangan bersedih!
Kau hanya kehilangan orang yang tak mencintaimu
Sedang dia telah kehilangan orang yang sangat mencintainya.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau
sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya
akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At
Tirmizy)
Dengarkan itu wahai diri
Dirimu yang jauh di sana
Kelak akan ada lelaki yang datang pada orang
tuamu.
Jika dia sholeh terimalah sepenuh hati
Terlebih jika hati punya rasa untuknya.
Jangan sampai hati menyesal, kehilangan orang yang tulus
mencinta.
Yang ingin menjadikanmu pacar pertamanya,
Karena pacaran terindah tentunya setelah pernikahan.
Debar-debar cinta mungkin telah membuncah,
Tak sabar menanti datangnya waktu,
Kita berdua sama-sama berharap
Tapi harus menjadi ingatan,
Allahlah yang menentukan.
Dia maha tahu sedang kita tidak tahu.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216).
Special For: Sahabat, hatiku, dan hatinya.
"Jika kelak aku punya pacar, tentu saja dia adalah istriku. Sebab aku tidak mau pacaran kecuali setelah pernikahan" (Senyum Syukur)
Share This Article
Sit suiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittt kayaknya ada yang sedang jatuh cinta nih =D
ReplyDeleteSiapa tuh?
Deleteini buat teman ana yang lagi galau ustad.