GagaL Itu..

Jatuh, tanda sering berlari.
Kalah, tanda sering berlomba.

Gagal, tanda sering Mencoba

Kawan, Jatuh itu biasa. Yang luar biasa adalah bangkit setelah jatuh.

Lebih baik mencoba lalu gagal, daripada gagal dalam mencoba.

Jatuh dan kalah bukan tanda sebuah kegagalan, tapi awal sebuah keberhasilan.

Semangat!
*sM16#

Kawan, terkadang antara kesuksesan dengan kita terhalang oleh tembok yang bernama menyerah, putus asa, dan prasangka buruk. 

Coba lihatlah gambar yang sangat inspiratif ini. Seandainya ia mau mencangkul lebih lama lagi maka ia bisa mendapatkan berlian yang ia cari. Namun karena ia putus asa dan menyerah maka berlian yang telah didepan mata, hilang dan tidak menjadi miliknya. 

Kegagalan Sebenarnya

Kegagalan sebenarnya adalah saat diri berputus asa dan tak mau bangkit lagi. Coba renungkan firman Allah dibawah ini:

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Az-Zumar 53

Mungkin ada yang bertanya, bukankah ayat ini lebih cocok untuk orang yang telah banyak berbuat dosa? Mengapa dikaitkan dengan kegagalan?

Memang benar yang dia katakan, tapi membatasi kegagalan hanya pada urusan dunia adalah hal yang sangat berbahaya dan menghawatirkan. Sebab kegagalan di akhirat jauh lebih berbahaya dan menakutkan. 

“Apakah kalian tahu siapa orang yang mengalami kebangkrutan (muflis) itu?” Para sahabat yang ditanya menjawab, “Orang yang bangkrut itu adalah yang tidak memiliki uang dan kekayaan”. Rasulullah menanggapi, “Seorang yang muflis dari umatku ialah yang mempunyai simpanan pahala shalat, puasa, dan zakat namun ia telah menghina seseorang, memberi tuduhan kepada orang lain, mengambil harta bukan miliknya pernah membunuh, dan memukul si ini dan itu. Ia akan disidangkan di hadapan peradilan Allah, dan diberi hukuman sepadan dengan kesalahannya, yang mengurangi kebajikan-kebajikannya. Apabila kebajikan-kebajikannya dikurangi sampai habis sebelum dapat menutup dan melunasi kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, kesalahan-kesalahan orang lain ditimpakan kepadanya, sehingga ia dimasukan ke neraka”. Tirmidzi berkata, “Hadits ini termasuk hasan sahih”

Kawan.. coba renungkan kembali hadist diatas, jika orang berbuat kebaikan saja bisa bangkrut (gagal), nah bagaimana dengan orang yang tak pernah melakukan kebaikan? Pasti peluang kegagalannya di akhirat kelak semakin besar. Namun janganlah bersedih hati.. karena seperti yang kami sebutkan diatas bahwa kegagalan sebenarnya adalah saat diri menyerah dan tak mau bangkit lagi.

Dan perlu kau ketahui bahwa tak ada mausia didunia ini yang tak pernah gagal (berbuat dosa). Rasul berbada:

“Setiap bani Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertobat" HR Ibnu Majah

Kawan.. takutlah akan kegagalan diakhirat kelak. Sebab kegagalan disana adalah kegagalan yang sebenar-benarnya dan juga selama-lamanya. Jika gagal didunia maka penderitaan yang akan dirasakan hanya sebatas umur saja, namun jika digagal diakhirat maka akan menderita selama-lamanya.

Terakhir kami akhiri tulisan ini dengan sms renungan sM pekan 16. Semoga bermanfaat.

Kawan, sampai kapan terus begini?

Entah kenapa kegagalan selalu d ukur dgn dunia saja?! 

Dunia memang penting, tapi akhiratlah yg lebih penting.

Tidaklah pantas kesibukan mengejar kesuksesan dunia, melalaikan diri dari shalat, melupakan lisan dari Alquran, & melalaikan hati dari dzikir.

Apalah arti kesuksesan jika hidup tak bahagia?

Skali lagi kawan, entah kapan terus begini, yg jelas tak ada kata terlambat tuk berubah.. karna keterlambatan itu, hanya tuk orang2 yg tak mau memulai.

Jadi kalau bukan skarang, kapan lagi kawan?

¤sM16#

Share This Article