Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Lagi-lagi Tentang Fadhil


"Adalah kerugian yang besar mempunyai petunjuk yang lengkap namun tak dibaca. Adalah kebodohan yang nyata membaca sesuatu namun tak dipahami. Adalah bencana yang dahsyat memahami sesuatu namun tak diamalkan."
Masih ingat Fadhil?

Kali ini kami akan bercerita lagi tentangnya. Semoga Kau tak bosan-bosan Kawan, :D. 

Rumah kami tak punya televisi. Itu sudah bertahun-tahun. Bukan tak mampu membeli tapi kami rasa manfaatnya hanya sedikit dibanding mudharatnya. Terlebih untuk anak-anak, jika tak di awasi dan dibimbing saat menonton maka televisi akan menjadi ibu, guru, maupun temannya. Sehingga menurutnya apa yang ada di televisi semuanya baik meskipun kenyataannya tak seperti itu. 

Sebagai hiburan, kami lebih memilih mendengarkan radio ataupun kaset lewat DVD. Dari dua alat hiburan itu kadang terdengar suara murottal, nasyid, ta’lim-ta’lim, dan juga kaset motivasi. 

Suatu hari Fadhil melihat remote DVD kotor dan berdebu. Dengan jalan fikirannya yang sederhana, dia mengambil remote itu dan mencucinya dengan air. Ya, dia ingin membantu uminya untuk membersihkan remote itu. Dan dapat ditebak, remote itu rusak dan tak dapat digunakan lagi. Sungguh Fadhil memang anak yang baik, rajin, dan peduli.. hehe. 

Kami yakin, banyak yang tertawa mendengar kisah ini. Tapi itulah Fadhil dengan segala keluguan dan kenakalannya. Jujur, kami juga tertawa mendengar kisah itu dari uminya. 

Namun ada satu hal yang mesti kita renungi dari kisah ini. Bahwa tak semua niat baik itu berakhir pada kebaikan. Ingat, Fadhil melakukan semua itu dengan niat yang baik, ingin membantu uminya. Sayangnya ia memakai cara yang salah. 

Sebenarnya jika dicermati lebih dalam, Fadhil tak sepenuhnya salah. Sebab seperti yang ia amati, hampir semua barang kotor dibersihkan dengan air. Sehingga tanpa bertanya terlebih dahulu dia langsung membersihkan remote itu dengan air. Padahal hampir disetiap buku petunjuk penggunaan barang elektronik selalu ada peringatan jangan sampai kena air. 

Kawan, nampaknya untuk kali ini kita harus memaafkan Fadhil, sebab dia masih kecil, belum membaca buku petunjuk, dan tentunya karena dia adalah keponakan saya, hehe. Setuju? 

Lalu apa hikmah dari kisah ini? 

Kawan, ini tentang buku petunjuk. Semua orang tahu untuk menjaga suatu barang tetap baik dan awet sipemakai haruslah membaca buku petunjuk penggunaan dan perawatan barang. Terlebih jika barang itu mewah dan canggih, syarat ini menjadi mutlak. 

Dan, bolehkah saya bertanya padamu Kawan? Apa barang mewah dan tercanggih yang kau miliki? Mobil, ipad, tablet, leptop, HP, atau? 

Jangan jauh-jauh kawan, barang itu adalah dirimu sendiri. Sebab dirimu tak ternilai harganya, begitu mahal, begitu sempurna, begitu berharga. 

Nah, agar diri yang begitu mewah dan berharga ini tetap utuh dan awet, hendaklah setiap diri membaca buku petunjuk yang telah Allah turunkan untuknya. Setuju? 

Adalah kerugian yang besar mempunyai petunjuk yang lengkap namun tak dibaca. Adalah kebodohan yang nyata membaca sesuatu namun tak dipahami. Adalah bencana yang dahsyat memahami sesuatu namun tak diamalkan. 
Tulisan ini hanya ingin mengajak Anda untuk lebih sering membaca Al-Quran, memahaminya dan tentu saja mengamalkannya.

*** 

Oh iya, tentang Fadhil, kadang kita berperilaku seperti ia. Melakukan sesuatu dengan niat yang baik tapi dengan cara yang salah. 

Kita yang ilmunya baru seperti Fadhil, sering mengatakan ini sesat, itu bid’ah, dan sebagainya. Padahal belum tentu seperti itu. Kadang pula kita yang ilmunya baru seperti Fadhil, sering mengatakan ini baik, ini demi cinta pada Allah dan Rasul, ini demi dakwah. Padahal yang ada malah sebaliknya. 

Marilah sama-sama kita memperdalam agama ini dengan lebih sempurna. Jangan sekedar warisan dari ayah dan ibu. Saran saya, bagi yang belum bisa bahasa Arab hendaklah membeli Al-Quran yang ada terjemahannya. Sehingga setiap kali membacanya diri tahu apa yang dibaca. 

Karena Alquran diturunkan untuk diamalkan. Lalu bagaimana bisa mengamalkannya jika tak dipahami?


Share This Article


No comments:

Post a Comment