Aku tak tahu dari mana harus memulai catatan ini. Catatan tentang kamu, tentang cintaku padamu.
Ayah adalah orang pertama yang mengenalkanku padamu. Waktu itu aku masih kecil dan belum mengerti apa-apa. Belum ada cinta waktu itu, hanya sekedar kenal.
Ketika SD aku mengenalmu lebih dekat. Mesjid dekat rumah menjadi saksi tentang tumbuhnya rasa ini. Meski masih ingusan, entah mengapa ada perasaan yang mendorongku untuk mengenalmu lebih dekat.
Saat SMP aku semakin tertarik padamu. Semua yang aku tahu tentangmu mewariskan rasa cinta. Tak ada aib, begitu sempurna.
Lulus SMP aku masuk sebuah madrasah. Di sana cintaku padamu semakin tumbuh berkembang. Terlebih saat menjadi pimred buletin Jumat sekolah, interaksi antara kita semakin rutin. Tiada hari tanpa membicarakanmu. Tiada hari kecuali aku selalu memikirkanmu.
Lulus SMA adalah hari yang paling galau dalam hidupku. Saat itu aku belum bisa memutuskan untuk meraih impian atau pergi mengenalmu lebih dalam. Meraih cita-citaku atau cintamu. Bingung.
Karena tak bisa memutuskan, akhirnya aku pasrah, siapa yang lebih dulu mengajak, aku akan ikut dengannya. Tak lupa aku panjatkan pada Tuhan untuk memberikan yang terbaik.
Alhamdulillah, kamulah yang pertama kali datang mengajak. Mendahului impian dan cita-cita yang sebelumnya ku kejar. Kau mengajakku terbang jauh ke perbukitan sunyi Sukabumi. Di sana kau beri aku kesempatan untuk mengenalmu lebih dalam, belajar bahasa ibumu, dan berkumpul bersama orang-orang yang mencintaimu.
Aku tak pernah cemburu dengan orang-orang yang mencintaimu. Bahkan semakin banyak yang cinta, hatiku semakin senang. Bahkan dalam beberapa masa aku rela mengorbankan waktu, uang, dan tenaga agar orang-orang mencintaimu.
Ya, kaulah agama yang sempurna. Agama yang menyelamatkan manusia dari penyembahan manusia kepada Rabb Pencipta manusia. Agama yang tak pernah membeda-bedakan ras dan warna kulit, karena yang paling mulia adalah yang paling bertakwa. Agama yang sangat peduli hak anak-anak yatim, janda, wanita, semuanya bahkan tawanan perang. Agama yang mengajarkan ihsan dalam segala sesuatu bahkan ketika menyembelih. Agama yang Allah turunkan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan manusia.
Ya, kaulah agama yang sempurna. Tak ada cacat yang aku jumpai dalam dirimu. Membuat hati, akal, dan raga ini, tak punya alasan untuk tidak mencintaimu. I love Islam ^^
Share This Article
Nice article..... thank you for sharing... semoga menang artikelnya :)
ReplyDeletesemoga bermanfaat :)
Delete:) i like the word " Tidak ada alasan untuk tidak mencintaimu"
ReplyDeletehehe.. semoga bermanfaat :)
Deletebenar sekali, islam memang agama sempurna :)
ReplyDeletebetul-betul-betul.. :)
Delete"Membuat hati, akal, dan raga ini, tak punya alasan untuk tidak mencintaimu. I love Islam ^^" truly true :)
ReplyDeletesyukron telah berbagi. salam kenal
afwan.. semoga berkenan..
Deletepasti berkenan
Deletesejuuuk bangeeet. saya awalnya menebak-nebak tadi tentang si subyek itu. hehe. ternyata subyek itu pun sama dengan yang saya punya. siip. top banget
ReplyDeleteMakasih sudah berkunjung Kang :)
Deletesaya kira tadi entah siapa mas. ternyata Islam, agama yang membuat aku sangat bahagia.
ReplyDeleteHehe.. penasaran ya Mas? :)
Deletemaafkan telat berkunjung ya kak :)
ReplyDeleteiya, sebenarnya saya pun sepakat kadangkala alasan susah untuk diucapkan jatuh cintanya kenapa... mungkin Allah begitu mencintai kita hingga membuat kita jatuh cinta padaNya juga
namanya juga jatuh cinta, kadang tanpa alasan :))
benar skali..
Deletesukses ya untuk GA, semoga menang
ReplyDeleteIslam memang sempurna ya kak :)
ReplyDeletesukses ngontesnya :)
sangat sempurna.. :)
DeleteSayapun sangat Bahagia jk anda mencintainya dan semua orang mencintainya...begitulah kecintaan kpd Islam...cinta tanpa pamrih,tulus, suci dan tanpa haitus...
ReplyDeletebenar... tulus tanpa pamrih..
Deletesaya kira cinta kepada Al Qur'an...ternyata pada agama Islam, yaa :)
ReplyDeleteiya... untuk agama Islam :)
Delete