Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Gunungpun Hancur

Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda'wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.(QS Maryam 88-95)


Jika Langit hampir pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh ketika mendengar perkataan itu, lalu bagaimana dengan telinga dan hati manusia yang terbuat dari daging?

Setelah membaca ayat ini, masih adakah seorang muslim yang tega mengucapkan selamat kepada mereka yang mengatakan Allah mempunyai anak?

Ataukah hati itu telah mengeras melebihi gunung?

Kawan, jika kita belum bisa mencegah kemungkaran, setidaknya hati membencinya dengan kebencian yang sangat.

“Barangsiapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya (mulutnya). Jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya (yaitu membenci kemungkaran yang berlaku) dan itulah selemah-lemah iman” (Hadis riwayat Muslim).

Nah, adakah benci di hati orang yang mengucapkan selamat??!!
Biarkan hati Anda yang menjawabnya!

Repost tulisan tahun lalu.



Share This Article


3 comments:

  1. bingung ini mau komentar apaan, tapi yang terpenting ucapan terima kasih buat admin yang telah mengingatkan akan perbuatan yang mungkar

    ReplyDelete
  2. Yang kutemukan di blog ini adalah: konsistensi :)

    ReplyDelete
  3. speechless...
    Masih berusaha untuk tetap menjaga hubungan baik kepada teman yang berbeda keyakinan...
    Sadar betul kalau mengucapkan selamat kepada mereka bukan hal benar, masih belajar sampai kini, kira-kira kata-kata apa yang pas untuk mewakili bahwa aku menghargai dia yang tengah bahagia atas hari besar mereka.

    ReplyDelete