Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Belajar Korupsi

Ketika mengunjungi Indonesia Book fair 2013 pekan lalu, saya membeli tiga buah buku. Buku pertama adalah karya Jamil Azzaini berjudul ON. Sudah dibaca tinggal di-ActiON-kan. Jika sempat, insyaAllah saya akan berbagi tentang isi buku itu kepada Kawan semua.

Dua buku sisanya adalah novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna. Sebenarnya dua buku itu sudah masuk dafar buruan sejak awal mengenalnya. Namun berhubung masih banyak buku yang lebih penting untuk dibeli, novel-novel itu harus menunggu waktu yang lama agar berpindah tangan. Seperti biasanya, hari penutupan IBF selalu diwarnai diskon besar-besaran. Saya memanfaatkan momen itu.

Membaca Negeri 5 Menara membuat saya teringat masa saat berseragam putih abu-abu dulu. SMA saya bukan pesantren tapi boarding school. Namun kepadatan jadwal dan hari-hari di sana, agak mirip dengan Pondok Madani tempat Alif menuntut Ilmu.

Ada satu hal menarik yang membuat saya terdiam saat membaca novel ini. Saat Alif bercerita tentang amaknya yang penuh disiplin dan kejujuran. Ketika beliau bercerita kepada ayah Alif rapat dewan guru menyambut EBTANAS. Saat teman-temannya sepakat untuk melonggarkan pengawasan ujian dan membantu memberikan jawaban untuk soal yang sulit. Saat itu, hanya beliau yang berdiri dan berkata:
“Kita di sini adalah pendidik dan hal itu tidak mendidik. Ke mana muka kita disembunyikan dari Allah yang Maha Melihat. Ambo tidak mau bersekongkol dalam ketidak jujuran ini.”
Kalimat ini begitu tegas dan pas mengena ulu hati. Saya yang sedang membaca terdiam sejenak sebelum melanjutkan. Lalu, bagaimana dengan para guru yang ikut dalam rapat itu?

***

Kawan, bagimu yang sedang menempuh pendidikan, jujurlah dalam meraih nilai-nilaimu. UN atau apalah namanya, memang adalah waktu tiga hari yang menentukan masa depanmu. Namun, bukankah untuk tiga hari itu setiap siswa di berikan waktu tiga tahun untuk menyambutnya? Adil bukan?

Bagi para pendidik, dengan segala kerendahan hati saya mengajak Bapak dan Ibu merenungkan perkataan ibu Alif. Jika kita ingin menghilangkan Koruptor di Negeri ini, mulailah dengan jujur dalam mengawasi ujian. Jika murid nakal, maka yang mencontek hanya yang nakal itu. Namun jika guru “nakal” maka semua murid akan ikut dalam kenakalan itu.

Membiarkan anak didik berbuat curang saat ujian tak ubahnya sebuah pembelajaran Korupsi sejak dini. Menjadi pembenaran dalam diri mereka akan satu prinsip, jika terdesak tak mengapa berbuat curang. Hingga tak heran negeri ini penuh dengan koruptor, dari tingkat RW sampai negara. Dari yang kecil-kecilan hingga triliyunan. Dari yang besifat materi hingga mencuri waktu disela-sela pekerjaan.

Kawan, sudah saatnya bangsa ini dididik oleh pendidik seperti amaknya Alif. Yang bukan saja mengejar nilai namun menanamkan prinsip, bahwa kejujuran adalah segalanya. Dia adalah jalan untuk meraih surga.
Berlaku jujurlah kalian karena sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga dia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga dia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta” (HR Muslim)
Sengaja saya menulis ini di tengah tahun ajaran, agar para pendidk dan peserta didik mempersiapkan diri sejak awal. Semoga tak ada alasan lagi berbuat curang. Semoga bermanfaat.

Penting di Baca: Sura Untuk UN



Share This Article


3 comments:

  1. Dari ketiga buku yang kau sebutkan, Ranah 3 Warna yang tak kumiliki. Buku ON saya dah punya dan dah menjadi panitia di acara pelatihannya. Buku Negeri 5 Menara saya dapat hadiah dari seorang purnawiraman Jenderal nan baik hati.

    Yup, semoga kaum pengajar mau menjadi kaum pendidik. Dan semoga menjadi pendidik yang baik yang memberikan contoh tauladan yang baik.

    ReplyDelete
  2. aq juga punya buku On nya kek ust jamil mang kerON..
    kejujuran itu mutiara....

    ReplyDelete