Judul di atas adalah kalimat yang dipopulerkan teman saya. Dia orang Mesir yang cukup fasih berbicara Indonesia. Entah apa maksud dari kalimat itu, yang jelas dia selalu mengucapkannya ketika ada yang masuk kelas atau ruangan. Meskipun sudah dua tahun di Indonesia, ternyata dia belajar bahasa Indonesia ketika masih di Mesir dulu. Waktu itu dia terdaftar sebagai seorang mahasiswa Al-Azhar.
Ada hal yang menarik dari kisahnya ketika belajar bahasa Indonesia. Ketika itu salah seorang dosen menyuruh mahasiswa asal Mesir menggunakan kesempatan untuk mempelajari bahasa para mahasiswa yang datang dari luar negeri. Teman saya memilih untuk mempelajari empat bahasa dan salah satunya Indonesia.
Bertepatan dengan itu, sebuah perusahan mie instan dari Indonesia ingin membuka cabang di Mesir. Nah, perusahan ini wajib membuat kursus bahasa Indonesia untuk rakyat Mesir secara gratis sebagai salah satu syarat izin membangun pabrik. Teman saya ikut dalam kursus itu.
Singkat cerita, terjadi masalah antara dia dengan salah seorang guru di tempat kursus. Dengan sedikit marah dia keluar dari tempat itu. Sebelum keluar terjadi momen yang bersejarah baginya. Ketika guru mengatakan dia takan pernah bisa berbahasa Indonesia, dia berjanji untuk bisa berbahasa Indonesia lebih fasih dari orang Indonesia.
Ketika pulang ke asrama dia bertanya kepada mahasiswa Indonesia, bagaimana cara menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kata mereka sangat mudah. Cukup dengan menghafal sebuah kamus bahasa Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab yang terkenal di antara para mahasiswa lulusan pesantren.
Akhirnya selama empat bulan dia menghabiskan waktunya hanya untuk itu. Saat tempat kursus bahasa Indonesia mengadakan ujian akhir, dia datang dan meminta izin untuk ikut. Meskipun mendapat sedikit hambatan akhirnya diizinkan. Ketika hasil ujian diumumkan, dia menjadi peserta dengan nilai tertinggi.
Begitulah kisah dari teman saya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi ^^
Pasar Minggu
Hari bahagia, 7 April 2014
Share This Article
No comments:
Post a Comment