Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Berani Melamar

Mungkin sudah tiba waktunya bicara
Menyapa wali yang jauh di sana
Menghalalkan hubungan asmara
Agar cinta tumbuh berpahala
Mungkin ini saatnya untuk melamar
Membawa hati yang dipenuhi debar
Meresmikan cinta yang selalu bergetar
Antara dua hati yang terpencar
Debar-debar cinta kini telah membuncah
Menemani hati yang kian gundah
Hanya doa terpanjat dalam pasrah
Agar semua berjalan dengan mudah

Beberapa hari yang lalu saya bercakap dengan seorang teman. Dia sudah tiga kali melamar dan tiga kali juga harus bersabar. Ceritanya tak jauh dari teman yang jauh di Sumatra. Tiga kali melamar, tiga kali juga harus berlapang dada.

Terus terang saya sangat kagum dengan keduanya. Niat suci dalam hati membuat mereka selalu berani. Tak pernah gentar bertemu dengan wali. Mungkin inilah yang tak saya miliki.

Tentang melamar saya juga barusan di tolak. Sakit hati memang, tapi takan pernah hati menyerah. Toh masih banyak penyedia layanan PPC lainnya.

Saya mendaftar untuk google adsense. Setelah peninjauan ternyata blog ini tidak sesuai dengan kebijakan publik mereka. Akhirnya saya ditolak. Padahal saya tak menampilkan konten pornografi dan melanggar hak cipta.

Mungkin belum saatnya saya berpikir untuk mencari penghasilan dari blog ini. Ya, karena blog ini dibuat bukan untuk itu. Blog ini dibuat untuk berbagi motivasi dan inspirasi.

Berbicara tentang lamaran saya punya satu kutipan menarik. Kutipan itu sangat berkesan buat saya. Kira-kira begini bunyinya.
"Orang yang tak berani mengatakan cinta pada pujaan hati, itu menandakan bahwa ia lebih mencintai dirinya sendiri."
Iya, takut ditolak menandakan dia terlalu cinta pada diri sendiri. Dia lebih Mementingkan perasaan sendiri dari pada berjuang untuk cintanya. Tentunya kalimat ini dalam kontes melamar bukan pacaran. Kalau untuk pacaran seharusnya ia harus lebih takut pada Pencipta daripada memperjuangkan cinta. Namun jika untuk melamar, inilah salah satu jalan meraih rido Pencipta.

Saya rasa banyak yang tersenyum dengan tulisan ini. Mungkin karena senasib atau seperjuangan. Bisa juga yang sedang menanti dan berharap. Karena mendaftar menjadi publisher di Google Adsense cukup sulit. Butuh banyak syarat agar diterima. ^^

Terakhir saya tekankan bahwa tulisan ini murni tentang melamar menjadi publisher iklan bukan yang lain. Melamar dia hanyalah bumbu pelengkap tulisan. Sebab, ketika saya menulis tentang cinta banyak yang baca. Untuk itu saya buat tulisan ini dengan bumbu cinta. Penonton diharap jangan kecewa :P.

Bagi yang kecewa saya mohon maaf. Bersabarlah! Ingat, kalau jodoh tak kemana.

 Adapun catatan tentang melamar dia, silahkan baca, "Berani Melamar (bagian) II" Klik saja judulnya! Semoga bermanfaat ^^



Share This Article


24 comments:

  1. luar biasa tulisannya mampu mengambil perhatian pembaca,,jazakallahu khoir,,,tetap semangat

    ReplyDelete
  2. sipp banget tulisannya mas..

    tetep semangat meski ditolak ^^
    terus berusaha..

    ReplyDelete
  3. keep istiqomah kak!
    Suka deh dengan gaya tulisan kakak.. ^^

    ReplyDelete
  4. brasa flash fiction...hehe ...twist ending

    ReplyDelete
  5. hehehe... tulisannya membuat terkecoh, pinter yaaaa....
    Yah, yang perlu dilakukan adalah menghadapi... kekahawatiran sebelum memulai adalah ketakutan atau ketidak percayaan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk...
    Sukses ya untuk adsense nyaa di kesempatan lain,
    Saya 3 kali lamar adsense, 1 kali di tolak, 2 kali di terima, 2 kali pula dibanned...

    ReplyDelete
  6. ahiiww.. tapi saya mendapat kode lain dalam postingan ini :p
    semangat juga buat adsesnya, saya lebih dari 2 taun baru diapprove :D

    ReplyDelete
  7. oh.. murni publisher tho... _ _"

    di beberapa artikel mas kok ngga bisa di koment ya? misal kayak di proposal hidupku yang di posting hari ini

    ReplyDelete
  8. Kirain melamar anak orang hehehe..

    ReplyDelete
  9. Nah sekarang gilimar melamar calon pendamping hidup. Ayolah! ;)

    ReplyDelete
  10. hadeeuuhh... sabar.. sabar,
    udah ketipu ama mas yg atu ini :(
    btw, cemunguutt ya utk melamar yg lainnya #eh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. korban bertambah... jangan lupa baca bagian duanya..

      Delete