Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Doa Dan Cinta

“Siapakah yang menjawab doa orang yang terdesak saat ia berdoa?”

Kawan, pernahkah kau merasa lemah dan putus asa?

Saat kau merasa tak ada harapan lagi kecuali hanya padaNya?

Saat kau telah mengerahkan semua kemampuanmu, tapi tetap saja tak berhasil?

Atau saat kau dalam kesulitan yang teramat sulit dan kau yakin tak ada lagi yang bisa menolongmu kecuali keajaiban yang datang dariNya?


Jika kau sering bepergian dengan kapal laut atau pesawat terbang, fenomena ini akan sering terlihat. Ya, terutama saat cuaca sedang benar-benar buruk. Kau akanmelihat orang-orang seakan menyadari siapa dirinya dan menggantungkan harapan hanya pada Allah Ta’ala.

Persis seperti firman Allah: “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo'a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". (Yunus 22)

***

“Siapakah yang menjawab doa orang yang terdesak saat ia berdoa?”

Siapapun kita, pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidup. Masa yang membuat kita hampir kehilangan arah, harapan, dan semangat. Masa yang bisa berlangsung singkat namun kadang tak ada ujungnya. Masa yang membuat sebagian orang menjadi tegar dan kuat namun untuk sebagian orang menjadi kufur dan ingkar.

Jika masa itu datang, orang terbagi menjadi dua. Ada yang tetap semangat dan terus berjuang, ada juga yang menyerah dan putus asa. Ada yang lari kepada makhluk, ada pula yang berserah diri pada Sang Kholik.

Di manakah kita?

***

“Siapakah yang menjawab doa orang yang terdesak saat ia berdoa?”

Satu cerita yang ingin kami bagi untuk tulisan kali ini. Tentang masa sulit yang pernah mendera diri. Saat harapan telah hampir terbenam, saat hati begitu kalut dan takut, akan sebuah keputusan yang teralalu berani, untuk bertualang kenegeri orang, padahal biaya tak mencukupi.

Sehari sebelum keberangkatan hati dilanda takut, sebab kami butuh uang sejuta lagi untuk bekal perjalanan. Padahal kami tak mau meminta.  Benar kawan, semenjak SMP kami enggan untuk meminta meskipun pada keluarga. Tapi tanpa memintapun, alhamdulillah selalu ada yang memberi  terutama disaat butuh. Mungkin karena itulah mereka menganggap kami banyak uang dan mengijinkan kami ke negeri orang.

Pada hari itu juga, setelah shalat dhuha kami memohon pada Allah akan kemudahan perjalanan dan kemurahan rezeki. Di akhir doa, kami sisipkan kalimat seperti ini:

“Ya Allah, Engkau tahu bahwa besok aku akan berangkat. Dan Kau pun tahu aku butuh uang sejuta lagi untuk perjalanan. Untuk itu berilah aku uang sejuta lagi untuk keberangkatanku.”

Pada hari itu juga, selepas zhuhur tanpa disangka seorang kakak memberikan kami uang lima ratus ribu. Dan esoknya dihari keberangkatan, tanpa disangka pula seorang ayah dari keponakan kami menambahkan lima ratus ribu yang tersisa. Sejuta, sesuai yang kami minta.

“Siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya?!” (An-Naml: ayat 62)

Adakah Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah?
Sungguh hanya sedikit manusia yang mau mengambil pelajaran.

***

“Siapakah yang menjawab doa orang yang terdesak saat ia berdoa?”

Kawan, saat dilanda masalah maka segera lari pada Allah. Ingat dia takan pernah mengecewakan hambaNya yang tulus ikhlas berdoa kepadaNya. Tentunya pertolongan itu datang dengan caraNya sendiri. Kadang sesuai prasangka, tapi lebih banyak dengan jalan yang tak disangka-sangka.

Kawan, sudahkah kau berdoa dan meminta padaNya?

***

“Siapakah yang menjawab doa orang yang terdesak saat ia berdoa?”

Allahlah yang menjawab doa-doa itu, dan Dia pasti akan menjawab doa-doa itu.

Hanya, sudahkah orang-orang terdesak itu berdoa padaNya?

***

Catatan penutup: Tentang Cinta Dan kenangan

“Siapakah yang menjawab doa orang yang terdesak saat ia berdoa?”

Sebagai manusia adalah hal yang wajar jika jatuh cinta. Cinta bisa datang sebagai anugrah atau malah menjadi musibah. Tergantung siapa yang dicintai dan bagaimana cara mencintai. Sejarah telah membuktikan betapa banyak orang yang mulia karena cintanya dan tak sedikit yang menjadi  hina karena cintanya.

Di zaman yang aneh ini, terasa begitu sulit untuk menjaga hati dan diri. Terutama untuk tidak jatuh dalam cinta yang terlarang.

Dalam perjalanan hidup, tentunya kita pernah kagum atau cinta pada seseorang. Seseorang yang membuat hati selalu berdebar-debar saat bertemu dengannya,  yang ingin dipandang tapi takut pada yang Kuasa, seseorang yang mungkin telah mengukir kenangan di hati kita, kenangan yang terlalu indah dan terlampau sulit untuk dilupakan.

Kenangan dan cinta terlalu sulit untuk dipisahkan. Dimana ada cinta selalu ada yang namanya kenangan. Kenangan tanpa cinta itu mungkin, tapi cinta tanpa kenangan rasanya terlalu mustahil.

Bagian ini kami dedikasikan untuk pemuja rahasia, para pecinta dalam diam, para pejuang hati, mereka yang selalu menjaga hati dan cintanya untuk dirayakan di waktu yang halal dan tepat.

Kami tahu antara kau dan dia pasti memiliki banyak kenangan. Kenangan yang terlalu indah dan sulit untuk dilupakan. Kamipun tahu, saat kau terlalu banyak memikirkan dia dan kenangan itu, hatimu akan dipenuhi kegalauan dan kebimbangan. Galau apakah ia memikirkanmu atau tidak, galau apakah ia mencintaimu atau tidak, galau apakah dia masih mengingat kenangan itu atau tidak, bahkan galau jangan sampai kau keduluan orang lain atau dia memilih melamar orang lain.

Dia, bisa saja teman masa kecilmu, teman SMAmu, atau juga teman kerjamu. Dia, mungkin sedesa denganmu, sekota denganmu, sepulau denganmu, senegara denganmu, atau malah diluar negeri. Dia, mungkin saja memikirkanmu, merindukanmu, mengharapkanmu, mencintaimu, dan memang jodohmu. Tapi ingat sebelum menjadi halal, dia bukanlah siapa-siapamu. Tetap jaga jarak dan jaga hati.

Kau, bisa saja teman masa kecilnya, teman SMAnya, atau juga teman kerjanya. Kau, mungkin sedesa dengannya, sekota dengannya, sepulau dengannya, senegara dengannya, atau malah diluar negeri. Kau, sudah pasti memikirkannya, merindukannya, mengharapkannya, mencintainya, sedangkan dia belum tentu memikirkanmu, mencintaimu, dan akan berjodoh denganmu. Untuk itu, sebelum menjadi halal, kau bukanlah siapa-siapanya. Tetap jaga jarak dan jaga hati.

Bagimu yang galau menunggu kedatangannya atau menanti waktu untuk mendatanginya, sabarlah dalam menjaga cinta itu. Semua akan lebih indah pada waktunya.

Jika gundah datang melanda, ingatlah Allah dan berdoalah padaNya.

“Siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya?!” (An-Naml: ayat 62)

Kenangan dan cinta memang sangat sulit untuk dihapus, tapi ingatlah bahwa kau berdoa pada Allah Yang Menguasai hati setiap hamba. Bukankah cinta dan kenangan tempatnya di hati?

Allah membolak-balikan hati sesuai kehendakNya. Untuk itu hendaklah diri untuk senantiasa meminta ketetapan hati. Agar diberi kekuatan untuk terus bersabar memegang prinsip yang indah ini.

يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

اللهم أعني علي ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

 ____
Catatan ini terinspirasi dari tulisan: “SIAPAKAH YANG MENYAHUT RINTIHAN DERITA INSAN?” dan catatan seorang teman.

Tulisan diatas benar-benar menyentuh hati, silahkan di klik dan temukan tulisan-tulisan indah lainya.


Share This Article


4 comments:

  1. bagaimana ya cara doa yang benar. takutnya malah terkesan maksa atau memerintah Allah >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. susah nih jawabnya..

      begini saja Mba.. Saya petik aja sebuah hadist: “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”
      (HR. Tirmidzi no. 3479, hasan)

      Semoga hadist ini bisa menjawab..

      Delete
  2. mas senyum2, :)
    Berdoa dimulai............
    Ya Rabb...... (sensor hhe..)

    ReplyDelete