Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Bunda Dan Cinta Ketiga

“Tulisan untuk Bunda, wanita ketiga yang mengajarkanku tentang cinta yang mengharukan"

Untuk tulisan ketiga ini, terus terang aku mengalami kesulitan dalam memulainya. Mungkin karena pengetahuanku yang sangat sedikit mengenai beliau, sehingga aku tak bisa merangkai kata untuk menggambarkan rasa cintaku ini pada beliau.

Dalam dunia nyata aku memanggilnya "tante", tapi dalam hatiku dia adalah ibu ketigaku. Aku menyebut beliau dalam tulisan ini sebagai Bunda.

Aku baru menyadari kehadiran beliau saat aku resmi menjadi yatim piatu. Padahal perhatian dan kasih sayang beliau telah ada semenjak aku dalam kandungan ibu. Sebab beliau dan ibuku memiliki hubungan yang sangat erat. Sewaktu sekolah, ibu tinggal di rumah beliau. Dan dirumah beliaulah ayah bertemu ibu.

Aku tak tahu kapan rasa cintaku pada beliau ini mulai tumbuh. Yang jelas, saat ini aku begitu mengagumi dan mencintai beliau. Beliau adalah motivatorku, penyemangatku, teman curhatku, dan "malaikat penolong" kami. Aku menyebut kami diakhir kalimat tadi, karena bukan hanya aku yang selalu mendapat perhatian darinya, tapi kedua kakakku juga.

Aku masih ingat saat kakak perempuanku membutuhkan uang untuk biaya kuliah, saat itu beliau datang membawa uang sebanyak yang kami butuhkan. Begitu juga dengan kakak laki-lakiku, saat istrinya dioprasi beliaupun datang sebagai penyelamat.

Adapun bantuan untuk diriku, jangan ditanya, karena sangat banyak sampai-sampai  aku tak sanggup untuk menghitungnya. Ketika akan ke Sukabumi, beliau memberikanku sejumlah uang yang tak sedikit. Begitupun saat aku akan ke Malaysia, beliau juga memberikan uang yang sangat banyak. Namun, terus terang, bukan uang-uang itu yang membuat aku begitu mencintai dan menghormatinya, melainkan perhatiannya yang begitu tulus untukku.

Semangat yang beliau tularkan, dukungan yang tak henti-hentinya, nasehat untuk selalu meminta pada Allah, serta ketulusan hati yang beliau pancarkan, membuat hati selalu dan selalu mencintai serta merindukannya.

“Wan, mintalah pada Allah. Allah malu jika tidak mengabulkan doa anak yatim yang meminta padaNya” seperti itulah nasehat yang senantiasa beliau ulangi sejak aku menjadi yatim.

Nasehat itu sungguh telah menjadi nyawa dan senjataku. Setiap mengalami kesulitan hidup, aku selalu teringat akan nasehat itu. Dan terbukti, Allah tak pernah mengecewakan hamba yang bergantung hanya padaNya.

Akhirnya tulisan ini aku tutup dengan sebuah doa, semoga Allah Ta'ala membalas segala kebaikan beliau dan keluarga dengan sebaik-baik balasan dariNya. Memberikan beliau dan keluarga kesehatan, keberkahan, dan kebahagiaan hidup. Mendapatkan segala apa yang mereka harap dan inginkan. Serta mengumpulkan mereka di syurgaNya yang tertinggi, bersama para rasul, sahabat, dan orang-orang shaleh. Amin.

***
Semoga iulisan ini bisa menjawab tanya seseorang yang selalu bertanya-tanya tentang seseorang yang telah mengukir cinta dihati kami dalam tulisan, Mencari Penggalan Hikmah: tentang mesjid yang penuh kenangan. Semoga fakta ini tidak mengecewakanmu, :P

Kawan, seseorang itu bisa dua orang, :) !

___
Ini Adalah rangkain trilogi Ibu dan Cinta: sebuah persembahan cinta. Untuk tulisan: Ibu dan cinta pertama segera menyusul, insya Allah.
Share This Article


No comments:

Post a Comment