Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Menanti Ramadhan

"Untuk kembali tak harus menunggu Ramadhan, namun selagi Ramadhan akan bertamu, mengapa tidak bertaubat?"

Ramadhan akan datang bertamu | menyapa hati yang sedang rindu
Benarkah rindu ada di kalbu? | setiap diri pastilah tahu
Jika memang rindu | bekal apa yang sudah di ramu?
Jika betul ingin bertemu | mengapa amal belum terpacu?

الهم بلغنا رمضان.. بلغنا رمضان..  بلغنا رمضان


Ramadhan kini sedang di nanti | menyemai  rindu pada setiap hati
Yakinkah hati benar-benar menanti? | setiap orang haruslah tahu diri
Jika memang hati menanti | apa usaha yang telah diberi?
Jika betul dia dinanti | ah, kapan diri terakhir mengaji?

الهم بلغنا رمضان.. بلغنا رمضان..  بلغنا رمضان


Bagi kebanyakan pendatang | Ramadhan adalah ajang pulang kampung | mengobati rindu yang kian menggunung | Bertemu teman dan keluarga tersayang | bahagianya sungguh tak terbayang | Saat itu hati seakan terbang | tinggi kelangit ia melayang

الهم بلغنا رمضان.. بلغنا رمضان..  بلغنا رمضان


Ramadhan di kampung selalu istimewa | penuh cerita dan canda tawa
Terlebih jika berjumpa dengan yang dicinta | lama tak bersua, oh bahagianya :D

الهم بلغنا رمضان.. بلغنا رمضان..  بلغنا رمضان

***

Ramadhan adalah momen pulang kampung, dari kampung dunia ke kampung akhirat. Sebelas bulan cukuplah sudah untuk mengejar dunia, sebulan di hadapan haruslah untuk akhirat. Mungkin saja ini Ramadhan terakhir, sungguh menyesal jika terabaikan.

Pulang kampung haruslah banyak bekal, untuk cindramata dan juga hadiah. Sungguh malu jika pulang tak membawa apa-apa. Hanya umur yang bertambah dan kualitas sama saja.

Kita semua adalah perantau. Merantau di dunia mencari bekal pulang. Akhirat adalah kampung kembali. Sungguh nestapa jika pulang tangan masih hampa.

Ramadhan adalah bulan mencari bekal. Banyak promo dan juga gratisan. Untung berlipat ganda, pahala tinggal dipanen. Anehnya banyak manusia lebih tertarik dengan dunia.

"Sungguh celaka, sungguh celaka, sunggguh celaka, mereka yang berjumpa dengan Ramadhan namun tak mendapat ampunan"

Ah Kawan, untuk bertaubat tak harus menunggu Ramadhan, namun selagi Ramadhan akan bertamu, mengapa tidak kembali?

***

Manusia tempatnya salah dan dosa | selalu alpa dan juga lupa
Namun itu bukanlah apa-apa | asalkan diri tak berlama-lama
Segera pulang dan kembali padaNya | railah ampunan dan juga RahmatNya

Kadang diri merasa kotor dan bejat | tak layak ampun dan juga rahmat
Tahukah diri akan pembunuh seratus jiwa nan berbakat? | Allah ampunkan karena ia bertaubat
Atau tentang seorang pelacur yang | masuk syurga karena memberi minum seekor binatang?

Jadi,  ini bukan tentang banyaknya salah | namun bagaimana diri ingin berubah
Tak ada dosa yang "besar" | jika diringi dengan sesal dan istigfar
Tak ada dosa yang "kecil" | jika selalu ulang tanpa sesal


Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman:

‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih].

Untuk penjelasan hadist ini bisa klik di sini
Gambar dari sini


Share This Article


No comments:

Post a Comment