Lingkaran Hijau, bentukmu kecil tapi banyak hati telah "tersesat" karenamu.
***
Biarkan malam menuliskan ini
Tentang sebuah rasa aneh sulit dimengerti
Menyerbu relung hati, mengundang sepi
Hati akui telah keliru memulai
Mengumbar isyarat dan menebar janji
Tanpa peduli, akan ada hati tersesat, berharap, dan terlukai
Untuk itu, hati kembali untuk mengakhiri
Agar rasa ini
Tetap suci hingga saatnya nanti
Jangan terpaku, ini bukan untukmu
Ini untuk hati lain
Yang mungkin, terdiam terpaku sepertimu
Ada masanya, kita harus benar-benar mengambil pilihan
Untuk cinta ini, pilihlah yang suci dan berpahala
Bukan sekedar status namun jauh dari prilaku
Tentunya ini untukku
Tentunya ini untukku
Kita sama-sama mengerti
kita sama-sama pahami
Sayangnya, kita sama-sama menodai
Tapi belum terlambat
masih ada masa memperbaiki
untuk hati yang kian sepi
Tapi belum terlambat
masih ada waktu memperbaiki
untuk memulai dari awal lagi
kita sama-sama pahami
Sayangnya, kita sama-sama menodai
Tapi belum terlambat
masih ada masa memperbaiki
untuk hati yang kian sepi
Tapi belum terlambat
masih ada waktu memperbaiki
untuk memulai dari awal lagi
“Setiap anak Adam pasti sering melakukan dosa,
dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang rajin bertaubat”. (HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, hasan)
Catatan kecil untuk:
Lingkaran Hijau, yang telah mengganggu hati.
________
gambar dari sini
Share This Article
No comments:
Post a Comment