“Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna, peny) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.” (HR Muslim)
Pada tulisan-tulisan sebelumnya hati sering berbicara tentang cinta pada orang tua, saudara, dan bahkan sahabat. Padahal di atas semua cinta itu ada cinta yang lebih indah dan utama. Cinta yang karenanya lahirlah cinta pada orang tua, saudara, dan sahabat. Ya cinta itu adalah cinta pada Allah Ta’ala, Pencipta kita.
Kawan, jangan sampai cinta kepada orang tua, saudara, dan sahabat mengalahkan cinta pada Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadist dikabarkan:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِى النَّارِ
“Tiga perkara yang jika seseorang memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Ia mencintai saudaranya hanyalah karena Allah, (3) ia benci kembali pada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya sebagaimana ia tidak suka jika dilemparkan dalam api.” (HR. Bukhari Muslim).
Ya, kita harus mencintai Allah dan RasulNya melebihi cinta kita pada siapapun. Sehingga jika dua cinta itu berbenturan maka kita harus mengutamakan cinta pada Allah dan RasulNya.
Dalam hadist lain dikabarkan:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna, peny) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.” (HR Muslim)
Lalu, bagaimana kita bisa mencintai keduanya?
Agar hati bisa mencintai Allah dan RasulNya, maka ia harus mengenal Allah dan Rasul. Dan cara indah untuk mengenal yaitu dengan belajar. Ya mari belajar Islam!
Sungguh aneh, orang yang mengaku islam tapi tak tahu siapa tuhannya. Mengenal Allah hanya sebatas nama saja. Menjadikan tuhan hanya sebagai mantra pengusir setan. Tanpa tahu bahwa Allah itu begitu dekat dengan hamba-hambaNya, begitu mencintai hamba-hambaNya, Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan tentunya Amat pedih siksa-Nya.
Begitupun dengan Rasul. Bahkan mereka lebih mengenal Messi dari pada Rasulnya. Lebih mengenal Harry Potter dari pada Rasulnya. Lebih mengenal Udin dari pada Rasulnya. Padahal di akhir hayatnya kata yang terucap dari Rasul kita adalah “ummatii.. Ummatii.. Ummatii.. umatku, umatku, umatku”
Kawan, Cinta bukan hanya sekedar pengakuan. Cinta menuntut bukti dan amal.
Pepatah arab mengatakan:
Betapa banyak orang mengaku pacar si Lailah
Sedangkan Lailah tak mengenal mereka.
(jangan sampai itu terjadi padamu)
Sya’ir Arabpun berkata:
Kau maksiati Tuhanmu dan mengaku mencintaiNya
ini.. Demi Tuhan adalah permisalan yang jauh
Seandainya cintamu itu benar-benar jujur, pastilah kau akan mentaatiNya
Karena Pecinta kepada orang yang dicintai akan senantiasa taat
Semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat.
_____
تعصي الإله وأنت تزعم حبه
هذا وربي في القياس بديع
لو كان حبك صادقا لأطعته
إن المحب لمن يحب مطيع
Kau maksiati Tuhanmu dan mengaku mencintaiNya
ini.. Demi Tuhan adalah permisalan yang jauh
Seandainya cintamu itu benar-benar jujur, pastilah kau akan mentaatiNya
Karena Pecinta kepada orang yang dicintai akan senantiasa taat
Semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat.
_____
Sumber Satu : Benci kembali kemaksiat
Sumber Dua : Inilah alasan Mencintai Nabi
Share This Article
No comments:
Post a Comment