Kawan,
pernahkah kamu membeli barang elektronik berupa handphone, notebook, lemari es,
atau AC? Kami yakin dalam setiap pembelian barang tersebut selalu disertakan
buku petunjuk penggunaan dan perawatannya.
Jika ada
orang yang tidak patuh dan sesuka hati menggunakan barang tersebut tanpa
mengindahkan buku petunjuk penggunaan dan perawatannya, menurutmu barangnya itu
akan awet atau cepat rusak? Pastinya barang tersebut takan tahan lama dan cepat
rusak.
Pertanyaan
yang singkat ini membuat kami teringat tentang kisah keponakan kami dan remote
DVD. Ketika melihat remote DVD yang berdebu karena jarang digunakan, dia
berinisiatif untuk membersihkannya dengan air. Sehingga dapat ditebak, remote
tersebut rusak dan tak bisa digunakan lagi.
Memang
menurut logika sederhana, jika ada barang yang kotor maka cara yang paling
mudah dan cepat untuk membersihkannya adalah mencucinya dengan air. Mungkin
itulah yang ada dipikiran keponakan kami saat itu. Tapi jika kita buka dalam
buku petunjuk penggunaan dan perawatan barang elekronik, selalu ada peringatan
jangan sampai kena air atau barang basah lainnya.
Nah, dalam
kehidupan ini, agar kita selalu tersenyum bahagia, agar kita bisa mencapai
kesuksesan dunia akhirat, agar kita bisa menghadapi segala rintangan dan
masalah hidup, Allah Ta'ala sebagai Pencipta kita telah memberikan buku panduan
untuk menjalani hidup ini. Barang siapa yang mengikuti petunjuk dalam buku
tersebut, maka hidupnya akan selamat dunia akhirat.
Bahkan
Allah Ta'ala juga mengutus Rasul untuk menjelaskan isi buku tersebut. Sehingga
manusia tak akan salah dalam memahami isi dan kandungan buku tersebut.
Kembali
kepada Alquran dan Sunnah
Untuk itu
barang siapa yang ingin selamat, sukses, dan bahagia dunia akhirat, kepadanya
untuk berpegang teguh kepada buku dan penjelasannya tersebut.
Rasul
bersabda: "Aku telah meninggalkan dua hal pada kalian yang jika kalian
berpegang teguh pada keduanya, kalian takan pernah tersesat selama-lamanya. Dua
hal itu adalah Alquran dan Sunnah. (HR Malik)
Aku telah meningglkan sesuatu yang kalian takan tersesat setelahnya jika berpegang teguh padanya yaitu kitabullah (alquran). (HR Muslim)
Alquran
adalah buku petunjuk kita, serta penjelasnya adalah sunnah atau hadist nabi.
Kawan,
ketika menjalankan agama ini dalam kehidupan sehari-hari, kita tak boleh hanya
mengandalkan perasaan dan logika saja. Masih ingat cerita keponakan kami tadi?
Ya, kadang ada hal-hal yang menurut perasaan dan logika kita baik tapi menurut
agama itu buruk dan tercela. Jangan so
tahu seperti keponakan kami tadi. Niatnya untuk membantu membersihkan tapi
malah merusak dan merugikan. Karena terkadang semangat tanpa ilmu itu lebih
banyak merusak daripada memperbaiki.
Alquran
yang terlupa
Islam
adalah agama yang hebat. Kehebatannya telah tercatat dalam sejarah. Semua orang
tahu itu. Tapi kenapa saat ini islam terlihat lemah? Kawan, bukan islam yang
lemah tapi umatnya yang tak mau berpegang teguh padanya.
Jika
diibaratkan sebagai orang yang tersesat di hutan, maka umat Islam adalah orang
yang tersesat di hutan dan bersamanya peta namun sayangnya kebanyakan dari
mereka tak tahu cara membacanya, ada yang tahu tapi malah menjadikannya hiasan,
ada juga yang bisa membaca namun tak memahami isinya. Bahkan ada yang bisa
membaca, memahami, dan bahkan bisa menjelaskan isi peta tersebut, tapi ia telah
tertipu oleh indahnya pemandangan hutan dan tak mau keluar. Parahnya lagi orang
seperti itu, kadang mempengaruhi orang lain untuk tetap tinggal bersamanya
dihutan.
Ya, hutan
itu adalah dunia dan peta itu adalah Alquran dan sunnah. Tak bisa dipungkiri
bahwa kebanyakan umat islam tak bisa membaca kitab sucinya, kalaupun bisa
sedikit dari mereka yang membacanya setiap hari, bahkan alquran hanya menjadi
hiasan ruang tamu sebagai tanda bahwa ia adalah seorang muslim. Ada juga yang
sering membaca namun tak memahami apa yang ia baca. Bahkan ada yang bisa
membaca, memahami, dan bisa menjelaskan isi alquran namun hati mereka terlalu
cinta pada dunia sehingga mereka rela dibayar untuk menjadi sesat dan
menyesatkan orang lain.
Itulah
kondisi umat islam saat ini, maka jangan terlalu heran jika mereka kalah dan
menjadi lemah.
Jadi
bagaimana mengobati luka umat ini?
Jawabannya
adalah kembali kepada Alquran dengan membaca, mentadabburi, memahami, menghafal
dan yang terpenting adalah mengamalkannya. (Senyum Syukur)
Cat: Untuk membantu Anda yang ingin mentadabburi Alquran, kami hadir dengan program sM, “Senyum Muhasabah: bersama memperbaiki diri dari hari kehari”, bagi yang berminat bisa klik disini. Semoga Bermanfaat.
Share This Article
No comments:
Post a Comment