Pulang

Ini bukan tentang “Pulang” novel terbaru Tere Liye, tapi sebuah catatan bahwa setiap insan pasti punya rindu untuk pulang. Aku rindu keluarga dan selalu ingin pulang kepadanya, merindukanmu yang kelak akan menjadi tempat kepulanganku, dan –seharusnya- merindukan surga tempat orang-orang beriman berpulang.

Malam ini, rindu itu menguap menjadi butiran hujan. Sayangnya bukan di langit bumi, tapi di pelupuk sepi. 

Apa kabar Hilyah, Tholhah, dan Fadhil? Semoga kalian semakin menjadi anak sholeh yang membanggakan kedua orang tuanya.

Dan untuk ibu, maafkan anakmu yang masih harus meninggalkanmu. Semoga pengorbanan dan perjuangan ini, menjadi pemberat amal kita di akhirat kelak. Aamiin.

Untuk kakak-kakakku, terimakasih telah menjaga ibu. Mohon doanya biar bisa segera bawa adik ipar untuk kalian ^^

Jakarta, Idul Adha 1436 H.

Sebulan setelah kembali ke ibu kota.

Share This Article