Seperti dulu saat kita bersama
Tapi, aku tahu ini sangat bahaya
Untuk hati yang sama-sama dijaga
Oh iya, terimakasih telah mengerti
Sejak Sajak itu tak ada cakap lagi
Mungkin memang hati satu frekuensi
Seakan sepakat saling menjauhi
Tentu agar rasa ini tetap suci
Biarkan waktu yang akan menjawab rasa ini
Dalam doa yang terpanjat di malam sepi
Saat manusia terbuai mimpi
Dua hati bangun menghadap Ilahi
Saling mendoakan sepenuh hati
***
Kawan, sudah tahu akan sakit hati, masih saja diulangi.
Sekarang aku tak bisa bantu lagi, hanya doa beriring sepi.
Saat menjalani masa yang "indah" itu, seakan dunia hanya milikmu dan dirinya. Saat ia berpaling dan memilih yang lain, kecewa seakan tak ada wanita yang lain.
Sebenarnya kaulah yang membuat hatimu hancur, sejak pertama bermain dengan cinta berhias nafsu.
Tapi, masih ada kesempatan. Berjanjilah tak akan mengulangi. Bukan padaku tapi pada Dzat yang menciptakanmu.
Share This Article
Diri ini masih mencari yang satu frekuensi hihi
ReplyDeleteSemoga cepat dipertemukan.. :)
DeleteSemoga segera dipertemukan dengan tulang rusuknya yg satu :)
ReplyDeleteMoga proses menjemput nafkah juga lancar jaya. Aamiin :)
Aamiin. Makasih Kang.. ga sabar ke Cibinong lagi.. siapa tahu tulang rusuknya di sana.. #Ups.. hehe
Delete