Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Mencari "N"

Sabtu pekan lalu saya bersepeda ke Ragunan Zoo bersama seorang teman. Kami memulai petualangan itu dari tempat kontrakan teman. Jarak antara kontrakan dan Ragunan Zoo sekitar setengah jam bersepeda santai.

Tiba di Ragunan Zoo kami berkeliling sesuka kaki. Maksudnya kemana kaki mengayuh ke sana sepeda menuju, hehe. Karena itu akhir pekan, maka pengunjungnya sangat ramai.

Bersepeda dalam Ragunan sangat mengasyikkan. Karena kami bisa menjelajah banyak tempat dibanding para pejalan kaki. Kami yang bersepeda saja merasakan lelah yang sangat, terlebih dengan mereka yang bermodal kaki.

Dalam hidup, itulah pertama kali saya melihat beberapa binatang yang hanya bisa dipandang lewat layar kaca ketika di kampung dulu. Memang bentuknya tidak berubah, tapi sensasinya begitu berbeda.

Oleh-oleh Dari Ragunan

Alhamdulillah banyak hal yang dapat saya bawa pulang dari kunjungan perdana itu. Oleh-oleh yang mungkin bisa membangkitkan rasa syukur akan nikmat Allah yang tak pernah terputus.

  • Kebebasan Adalah Anugrah
Semua orang yakin bahwa hewan-hewan yang di pajang di kebun binatang itu mendapat perlakuan yang istimewah. Mereka tak perlu capek mencari makan karena sudah ada jatah makanan dari pihak pengelola. Mereka tak perlu takut di mangsa hewan lain karena ada pagar yang menghalangi setiap jenis hewan. Kalaupun sakit, tenang, banyak dokter hewan yang siap di gaji untuk mengobati.

Tapi, apakah mereka bahagia?

Wallahu A’lam, yang jelas hidup dalam penjara kenikmatan itu menurut fitrah tidaklah membahagiakan. Ibarat burung dalam sangkar, tentu akan terbang tinggi saat sangkarnya dibuka. Tak peduli meskipun sangkar itu terbuat dari emas. Kawan, hidup bebas itu adalah kenikmatan. Jujur, kita jarang mensyukurinya.

  • Masalah adalah Anugrah
Siapa yang pernah menonton flim “The Life Of Pi” tentu mengerti akan hal ini. Bahwa keberhasilan itu hadir dari masalah yang dihadapi. Ya, jika saja sekoci yang Pi tumpangi tak dinaiki Tiger (harimau), maka belum tentu ia selamat mencapai daratan.

Begitu juga para nelayan Jepang. Agar ikan-ikan hasil tangkapan tetap segar hingga pelabuhan, mereka memasukkan hiu kecil agar ikan itu tetap bergerak dan waspada. Memang ada beberapa ikan yang berhasil dimakan hiu. Tapi semua ikan yang selamat memiliki daging segar yang enak disantap.

Ketika di Ragunan saya sempat berpikir, jika hewan-hewan ini dilepaskan di alam liarnya, apakah mereka bisa bertahan hidup sebagaimana kawan-kawannya? Tentu karena terbiasa dimanja, insting bertahan hidup mereka berkurang atau hilang sama sekali.

Kawan, bukankah masalah itu yang membuat kita bertahan dan bertuhan? Bukankah dengan masalah kita menjadi lebih maju dan kreatif? Bukankah dengan hadirnya masalah hati menangis penuh harap meminta pertolongan-Nya? Masalah itu adalah anugrah jika diri pandai menyikapi.

  • Mencari "N"
Topik terakhir ini tak jauh berbeda dari tulisan-tulisan hari sabtu lainnya. Ya, apalagi kalau bukan CINTA, hehe.

Seorang teman pernah membuat status seperti judul di atas. Katanya, pemimpi akan tetap menjadi pemimpi sebelum menemukan "N". Dia takan pernah bisa menjadi pemimpiN sebelum menemukan "N". Karena pemimpiN adalah pemimpi yang telah berhasil menemukan "N".

Seorang lelaki takan di sebut Imam (pemimpiN) sebelum dia mendapatkan makmum bernama "N". "N" sendiri adalah singkatan dari Nisaa (perempuan/wanita). Intinya seorang lelaki akan terus menjadi pemimpi sebelum iya menemukan "N" untuk menjadi makmumnya.

Setelah menemukan "N", resmilah ia menjadi pemimpiN atau imam. Minimal menjadi imam untuk keluarganya.

Ketika di Ragunan saya melihat seekor primata dalam kandang besar. Di dalamnya ada pohon, sungai kecil, kandang berteduh, tempat makanan, dan lain sebagainya. Meskipun orang-orang berkerumun mengelilingi kandangnya, primata itu tampak lesu dan galau. Kayaknya dia sepi sendiri dengan dunianya. Menurut prasangka saya, dia galau karena tak punya pasangan, hehe.

Singkatnya Kawan, bahkan di surga pun nabi Adam butuh Hawa. Jadi mencari N adalah sebuah fitrah seorang manusia sejati.

Semoga bagi mereka yang sedang mencari bisa segera menemukan tambatan hati. Dan untuk mereka yang sedang menanti, semoga Allah kirimkan pemimpi yang siap menjadi pemimpiN-nya.

#seorang pemimpi yang mencari N.
Ini bukan modus, tapi promosi terselubung, wkwkw.


Share This Article


6 comments:

  1. amiiin, semoga saya cepat menemukan "N", hehe

    ReplyDelete
  2. yuk mas kita sama-sama mencari N
    kata iklan: om om truk aja gandengaN masak om ga..? #gubrak

    ReplyDelete
  3. Jadi, semoga segera menemukan N
    Dan saya yakin ke Ragunan Zoo bukan untuk menjemput N :)

    ReplyDelete
  4. hahahaha saya doain semoga segera ketemu dengan "N" ya, mas :D. btw, saya setuju dengan: "bukankah dengan masalah kita menjadi lebih maju dan kreatif? Bukankah dengan hadirnya masalah, hati menangis penuh harap meminta pertolongan-Nya? Masalah itu adalah anugrah jika diri pandai menyikapi."

    Kalau nggak mau punya masalah, ya nggak usah hidup, toh? :D

    ReplyDelete
  5. N my name hoho.. Nur cahaya. dicari cahaya buat penerangan rumahku he..
    idih Kegeran heheh..
    tapi judulnya bikin orang bacanya gimna. ternyata suka dengan penulisannya.
    Oleh2 dari ragunan :)

    ReplyDelete
  6. dan semoga mas bisa segera menemukan si N ya _^

    ReplyDelete