Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Dia Datang Bertamu

Hari ini hati kembali teringat kenangan yang terjadi berpuluh tahun lalu. Saat ayah pergi untuk selamanya. Meninggalkan dunia yang memang fana adanya.

Kenangan itu hadir saat membaca novel “Ranah 3 Warna” bagian kedua dari trilogi “Negeri 5 Menara”. Pada bagian ini, Alif bercerita tentang kematian ayahnya secara detail. Bagaimana ayahnya sakit sampai dia menutup kubur beliau dengan tanah liat. Sungguh kematian itu selalu menjadi perpisahan yang menyedihkan.

Kenangan itu semakin meluap, saat membaca kabar dari teman yang jauh di kampung. Ayahnya baru saja meninggal. Kabar yang memilukan hati. Semoga dia kuat dan sabar menghadapi cobaan itu. Begitulah, setiap yang bernyawa telah digariskan untuk mencicipi kematian.

Kematian adalah materi yang selalu menyakitkan untuk dibicarakan. Namun, saya memaksa jari menulis ini, agar yang masih punya Ayah bersyukur atas nikmat itu. Selalu, penyesalan hadir di akhir cerita. Membawa duka, plus airmata yang tak lagi berguna.

Kawan, salam buat ayah terbaikmu ^^

Catatan ini di tulis kemarin, 19-11-2013

Bagi yang belum baca, ini kenangan Saya bersama Ayah di hari kematian beliau >> Cerita Tentang Ayah



Share This Article


3 comments:

  1. setiap yang bernyawa telah digariskan untuk mencicipi kematian. namun apa siapkah bekal kita untuk mencicipi kematian?

    ReplyDelete
  2. Semoga ayah tenang diatas sana ya, mas. Terima kasih juga sudah mengingatkan agar selalu bersyukur hingga saat ini diberi kesempatan berbakti pada ayah yang masih ada :')

    ReplyDelete
  3. Benar, kematian itu selalu menjadi perpisahan yang menyedihkan, menyakitkan dan mw tidak mw harus di hadapi .. :(

    ReplyDelete