Andai-pun pernah mungkin hanya dalam balutan teknologi
Bertahun mata tak pernah bertatap
Bila-pun pernah mungkin lewat foto usang yang terpajang
Bertahun kita tak saling melempar senyum
Jika-pun pernah mungkin pada langit-langit kamar saat rindu menyelimuti malam
Bertahun hati bertanya ragu
Apakah perasaan itu masih seperti dulu?
Ataukah kian membara bertabur rindu?
Atau, malah hilang tertutup debu?
Akhirnya, pertemuan akan selalu menjadi misteri
Siapa, kapan, dan di mana adalah tanya yang terus terpatri
Membuat tangan-tangan menengadah rapi
Memohon pertemuan dua hati
Mungkin sudah tiba waktunya bicara
Menyapa wali yang jauh di sana
Menghalalkan hubungan asmara
Agar cinta tumbuh berpahala
Mungkin ini saatnya untuk melamar
Membawa hati yang dipenuhi debar
Meresmikan cinta yang selalu bergetar
Antara dua hati yang terpencar
Debar-debar cinta kini telah membuncah
Menemani hati yang kian gundah
Hanya doa terpanjat pasrah
Agar semua berjalan mudah
Menghalalkan hubungan asmara
Agar cinta tumbuh berpahala
Mungkin ini saatnya untuk melamar
Membawa hati yang dipenuhi debar
Meresmikan cinta yang selalu bergetar
Antara dua hati yang terpencar
Debar-debar cinta kini telah membuncah
Menemani hati yang kian gundah
Hanya doa terpanjat pasrah
Agar semua berjalan mudah
Bertahun hati bertanya ragu
Apakah perasaan itu masih seperti dulu?
Ataukah kian membara berhias rindu?
Atau, malah hilang terhapus waktu?
=_= | yakinkan aku!
#dilarang senyum-senyum sendiri ^^
Ataukah kian membara berhias rindu?
Atau, malah hilang terhapus waktu?
=_= | yakinkan aku!
#dilarang senyum-senyum sendiri ^^
Share This Article
sungguh menyentuh puisinya,,,
ReplyDeletemantaaab
he he..
Deletelanjuuuuutkaaaan.... #Chayoooo
ReplyDeleteLanjutkan? ^^
DeleteAyo lamar, ayo jemput, ayo halalkan ;)
ReplyDeleteKo' kang haris yang paling semangat?
Deleteini fiksi apa fakta?
ReplyDeleteklo fakta jangan ragu2, lebih cepat lebih baik...
temukan jawabannya sabtu depan insyaAllah..
Deletehehe
yakinkan aku tuhan dia bukan milikku, dan biar kan waktu yang menghapus nya hehe malah nyanyi saya. Muup ea mas ^^
ReplyDeleteudahlah mas.. langusng aja sapa walinya.. yakin aja kalau rasa itu memang tetap sama :)
ReplyDeletehahahaa..rindu dan cinta yang bertepuk sebelah tangan .
ReplyDeleteah aku tak mau mesem , takut ganggu yang lagi kasmaran :)
ReplyDeletenggak usah lama lama mas.. ntr keburu di ambil orang lho.. yuk saya temenin deh... hehehehe
ReplyDeleteLanjutkan menulis puisi keg gni
ReplyDeletemntap mas
Idzin Follow blog-nya mas
Dtunggu Follow-back@
waduh yg lagi merindu seperti ini hehehe ^^
ReplyDelete