Benar kawan, jika untuk acara yang sebentar saja butuh proposal, lalu mengapa untuk hidup yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya mengalir tanpa goal?Ketika menulis catatan ini saya telah menyelesaikan proposal hidup seperti saran penulis. Proposal itu sudah saya posting di blog ini. Bagi yang mengikuti blog ini kemungkinan besar sudah membacanya.
Setelah menulis proposal, iseng-iseng saya cari di google tulisan yang berjudul sama. Tanpa sengaja bertemu dengan tulisan berjudul “Proposal Hidupku yang Mengagetkan”. Tulisan itu merupakan satu bukti, bahwa impian yang tercatat lebih mudah terkabul dari impian yang tak dicatat.
***
Catatan ini mengajak siapapun yang membacanya untuk membuat proposal dalam hidupnya. Proposal yang berisi impian terbesar dalam hidup, atau jika mati kelak, engkau ingin dikenang sebagai apa?
Adapun langkah-langkah membuat proposal hidup bisa anda baca di sini.
Semoga apa yang Kawan impikan bisa tercapai dan kita bisa berjumpa di puncak kesuksesan.
Senyum Syukur, Bapak 1000 yatiM, inysaAllah.
Share This Article
Tidak ada keharusan memajang proposal hidup di blog, tapi ketika hati berani "mengumumkannya" ke publik, InsyaAllah akan ada tambahan motivasi entah dari kawan yang mengaminkan, sahabat yang ikut berjuang, atau rasa "tanggungjawab" bertambah besar. di tungggu proposal hidup kawan-kawan sekalian..
ReplyDeletesetuju pak,,,
Deleteproposal yang mantap, semoga terkabul aamiin.. apa yang antum maksut bukunya ust jamil azzaini ?
ReplyDeleteya, buku itu maksud saya..
DeleteYa sob, apa yang kita tulis itu yakinlah tercapai. Beberapa hal telah terbukti dalam hidup saya. Dalam sebuah training dulu saya dipinta menuliskan hal itu ;)
ReplyDelete^_^
DeleteMetode yang bagus, tapi saya lebih suka mengalir apa adanya hehehe..
ReplyDeleteMungkin prinsipnya kayak Bob Sadino.. mengalir mengikuti alur..
Deleteproposal identik dengan sebuah planing atau rencana ya mas. jadi hidup kita perlu ada sebuah rencana ke depannya :)
ReplyDeleteiya, kira-kira seperti itu..
DeleteHidup itu memang harus ada target dan terencana. Dengan adanya keinginan yang tertulis, pastinya target akan lebih terencana.
ReplyDelete(Y)
DeleteKunjungan perdana pak, salam kenal..."jika untuk acara yang sebentar saja butuh proposal, lalu mengapa untuk hidup yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya mengalir tanpa goal?" tulisan ini benar2 membuat saya tertegun pak...terima kasih telah mengingatkan. Saya follow blognya juga ya pak
ReplyDeleteMakasih sudah follow.
DeleteInsyaAllah saya folback
Buku karya kek Jamil Azaini, juga seorang blogger sungguh menginspirasi :)
ReplyDeleteIya, sangat inspiratif..
Deleteiya ya boleh juga tuh dicatat biar selalu ingat tujuan-tujuan yang ingin dicapai agar hidup tak menyesal
ReplyDelete