Itu adalah pertanyaan menyejarah. Terlontar dari lisan yakin seorang istri sholehah. Mengambarkan keyakinan dan kepasrahan. Jika Allah yang menyuruh, maka Dia tidak akan mengabaikan hambaNya.
Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?
Ini tanya untuk hati yang suka membuat alasan. Yang begitu malas melangkahkan kaki ke Masjid. Siapakah yang menyuruhmu melakukan shalat? Bukankah Allah yang menyuruh? Yakinlah di balik perintah itu ada banyak hikmah yang menyertai.
Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?
Ini tanya untuk hati yang ragu. Takut kekurangan materi saat berbagi. Padahal, siapakah yang menyuruhmu untuk Zakat dan sedekah? Allah bukan? Yakinlah zakat itu pelindung harta, sedekah itu memperbanyak nikmat.
Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?
Ini tanya untuk mereka yang mengaku lemah. Tak tahan menahan lapar, padahal hanya sebentar saja. Ingat, siapa yang menyuruhmu untuk berpuasa? Allah tentu. Untuk itu yakinlah kau takan mati karena puasa.
Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?
Ini tanya untuk mereka yang mengaku sibuk. Tak punya waktu berangkat ke rumah Allah. Padahal harta telah bergelimang sebanyak dosa yang menutupi hati, mungkin. Camkan, siapa yang menyuruhmu naik haji? Dialah Allah yang telah memberikanmu banyak rezeki. Jadi Dia takan membiarkan bisnismu bangkrut.
Hajar Bertanya, "Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan ini?"
"Ya", jawab Ibrahim.
Hajar pun berucap, "Kalau memang demikian, Dia tidak akan mengabaikan kami."
Selanjutnya Hajar kembali. Ibrahim terus berjalan hingga ketika sampai di sebuah bukit di mana mereka tidak melihatnya, beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah, lalu berdoa dengan beberapa kalimat seraya mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan,
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berikanlah rizki kepada mereka dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)
Hati yang yakin selalu memiliki tempat kembaliSiapa yang menyuruhmu melakukan ini?
Tempat untuk bersandar dan menggantungkan diri
Siapa yang bertakwa pada Allah maka baginya selalu ada solusi
Siapa yang bertawakal pada Allah maka akan senantiasa tercukupi
Share This Article
terbayang kalau diri ini memang benar2 merasa malu :((.. mengabaikan Allah
ReplyDeleteSiapa yang menyuruhmu melakukan ini? | ALLAH
tapi saya terus mengabaikannya
11-12 dengan penulis..
DeleteUntunglah kita bisa saling menasehati..
Apakah Alloh menyuruh mu menulis ini? ^_^
ReplyDeleteMantap Mas, lanjutkan....
^^
Deleterenungan yang tepaaat.. Jadi maluu sendiri ya masih suka lalai :(
ReplyDeleteKisah ibunda Hajar itu membuat saya tersentuh ... benar istri yang shalihah ...
ReplyDeleteBtw ternyata kita punya dua kesamaan ya, pernah berada di Gorontalo dan Makassar. BEdanya, saya lahir dan besar di Makassar, pernah sekitar 2 - 4 minggu di Gorontalo tapi sampai sekarang darah saya sebagian Gorontalo ^__^
wah, senangnya saya baca komen ini..
DeleteKalau jalan-jalan ke Makassar lagi, boleh saya mampir ke rumah kita? hehe
Boleh .. boleh ... asli Gorontalokah? ^^
Deleteiya, murni tanpa campuran. he he
Delete