Februari,
banyak orang mengatakan bahwa ini bulan cinta, bulan kasih sayang. Benarkah?
Jujur, kami
kurang sependapat dengan hal itu. Dari segi sejarah itu tak datang dari Islam. Apalagi
jika dilihat dari akibat perayaan itu, sungguh sangat memiriskan hati dan
menitikkan air mata. Betapa tidak, banyak gadis yang kehilangan kehormatannya
di bulan ini untuk sesuatu yang dinamakan pembuktian cinta.
Pembuktian cinta,
ini adalah perangkap mematikan dari sebuah cinta palsu, cinta yang dipenuhi
dengan nafsu. Sebab cinta sejati itu selalu menjaga, memelihara, dan bahkan rela
berkorban untuk cintanya.
Para pemilik
cinta sejati kadang rela Diam atau bahkan Lupa untuk menjaga sang pujaan hati. Mereka
teguh memegang prinsip untuk tak mengatakan cinta sebelum waktunya. Bersabar dan
terus bersabar untuk cinta sejatinya. Tapi terkadang para pemuja cinta palsu melabeli
mereka sebagai pengecut, tapi benarkah mereka pengecut?
Kawan,
pengecut itu adalah mereka yang hanya mau jalan pintas dan tak bertanggungjawab. Memberikan harapan tanpa ada komitmen. Maunya dengan cara illegal. Sebab
kalau secara resmi mereka pasti takut.
Berbeda dengan
pecinta sejati. Mereka takan mengekspresikan cinta sebelum waktu yang tepat. Entah
itu berupa ungkapan, keluhan, atau bahkan isyarat. Mereka senantiasa teguh dan sabar
menunggu waktu yang halal. Saat waktunya tiba, mereka akan datang ke orangtua
sang gadis untuk mengungkapkan cintanya. Dan saat itu semua aktifitas cinta
menjadi berpahala.
Bebicara tentang
pecinta sejati, di bulan ini ada beberapa kawan kami yang dianugrahi kenikmatan
untuk meresmikan cintanya. Tahukah kau kawan, diantara mereka atau bahkan
hampir semua mereka tak mengenal gadis pujaanya kecuali saat akan melamar. Kata
seorang kawan saat ditanya siapa calon istrinya, “Aku tak tahu akhi, aku baru
melihatnya dua kali saja: saat perkenalan dan melamar .” Indah bukan?
Iya, karena
pacaran setelah pernikahan akan lebih indah dan tentunya lebih berpahala. Jadi
tekadkan dalam dirimu kawan, jika kelak kau punya pacar, pastikan ia adalah
istrimu/suamimu. Sebab para pecinta sejati takan pacaran kecuali setelah
pernikahan, ok. Yakinlah!
***
Mengingatkan
hati yang mulai lalai.
Share This Article
pacaran itu full dosa..
ReplyDelete"Ketika engkau berlebihan mencintai sesuatu, maka pasti engkau-pun akan kekurangan mencintai lainnya".@muhammadscilta
Saya skrg libur pacaran, males hihih
ReplyDeletemoga istiqomah ya :)
Delete