Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Hidupmu Pilihanmu

Dua Jalan Dua Pilihan 
Hidupmu pilihanmu, bagaimana kau memilih maka begitulah hidupmu. Pilihan-pilihan masalalumu telah menjadikanmu seperti saat ini. Dan bagaimana kau memilih saat ini, akan menentukan bagaimana hidupmu di masadepan.

Dalam hidup selalu ada pilihan. Bahkan tak memilih adalah salah satu pilihan hidup. Untuk itu berhati-hatilah dalam memilih karena hidupmu tergantung pilihanmu.

Saat mendapatkan tulisan ini, kami yakin Anda termasuk orang yang memilih untuk membacanya. Sebab jika tidak maka Anda takan sampai pada kalimat ini. Tapi lihatlah orang disekitar Anda, bukankah banyak dari mereka yang memilih untuk tidak membacanya? Ya, itulah hidup mereka dan itulah pilihan mereka.


Saat mendengarkan kumandang adzan, Anda dihadapkan kepada dua pilihan; menjawab panggilan tersebut dan segera menuju masjid atau malah mengabaikan panggilan tersebut kemudian melanjutkan aktifitas Anda. Apapun yang Anda pilih, itulah pilihan Anda dan itulah hidup Anda.

Ketika hati tersakiti, ada pilihan untuk membalas atau memaafkan. Jika pilihan cenderung untuk membalas maka lahirlah pribadi yang akan dikenal sebagai pendendam. Namun jika yang lahir adalah pilihan untuk terus memaafkan maka muncullah sosok yang akan dikenal sebagai pemaaf. Namun, apapun penilaian orang terhadap pilihan itu, ingatlah itu adalah pilihan dan itulah hidup.

Resiko Dalam Pilihan

Hidupmu pilihanmu, bagaimana kau memilih maka begitulah hidupmu. Hidupmu pilihanmu, bagaimana kau memilih maka begitulah balasanmu. Ya, meskipun kau bebas memilih tapi ingatlah setiap pilihan itu selalu mengandung resiko.

Saat dirimu memilih menjadi pemaaf maka hatimu akan senantiasa ringan. Namun saat kau memilih menjadi pendendam maka hatimu akan selalu sakit dan berat. Begitu juga dengan shalat, saat kau memilih untuk menunaikan shalat maka hatimu akan senantiasa tenang. Tapi saat shalat kau lalaikan maka galau akan senantiasa mengisi hatimu. Itulah resiko dari pilihan hidup. Karena yang hidup memang harus memilih.

Hidup telah menawarkan banyak pilihan kepada manusia. Ada yang memilih untuk menjadi penyembah Allah namun ada pula yang memilih menjadi pemuja setan. Ada yang memilih menjadi pembela kebenaran tapi ada juga yang memperjuangkan kebatilan. Ada yang memilih untuk taat ada pula yang sombong dan ingkar. Semua itu adalah pilihan hidup dan semua akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang dipilihnya.

Dua Jalan Dua Pilihan

Allah telah memberitahukan tentang dua jalan dan dua pilihan dari umat manusia tersebut dalam surat Asy-syam, Allah berfirman “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”

Jadi dalam hidup ini kau berhak memilih untuk mensucikan jiwamu atau malah mengotorinya. Namun, beruntunglah mereka yang memilih untuk mensucikannya dan celakalah bagi mereka yang mengotorinya.

Pilihan Akhir Hidup

Hidupmu pilihanmu, bagaimana kau memilih maka begitulah hidupmu. Pilihan-pilihan masalalumu telah menjadikanmu seperti saat ini. Dan bagaimana kau memilih saat ini, akan menentukan bagaimana hidupmu di masadepan. Dan semua pilihan-pilihan hidupmu itu akan menentukan bagaimana akhir hidupmu; khusnulkhatimah (akhir yang baik) atau su’ulkhatimah (akhir yang buruk) dan masuk kedalam surga atau malah jatuh kedalam neraka.

Begitu banyak kisah yang telah menceritakan padamu tentang akhir hidup yang menyedihkan. Ada yang mati dalam keadaan mabuk, ada yang berzina, ada pula yang sedang berjudi, dan lain sebagainya. Cerita-cerita yang kadang membuatmu tersadar meskipun hanya sesaat.

Selain itu, tidak sedikit pula kisah-kisah yang berakhir dengan lembaran yang menyenangkan. Ada yang mati sedang sujud, ceramah, shalat, dan lain sebagainya yang membuat setiap insan termotivasi untuk jadi sepertinya.

Dari cerita-cerita itu kau bisa mengambil pelajaran dan tekad yang kuat untuk memilih akhir hidupmu. Memang tak ada satu orangpun yang tahu kapan akan mati. Untuk itu dengan memilih mengisi hari dengan hal-hal yang baik akan mengantarkan kepada akhir hidup yang baik pula, insya Allah.

Taubat dan Istiqomah

Hidupmu pilihanmu, bagaimana kau memilih maka begitulah hidupmu. Pilihan-pilihan masalalumu telah menjadikanmu seperti saat ini. Dan bagaimana kau memilih saat ini, akan menentukan bagaimana hidupmu di masadepan.

Untuk itu bagi kamu yang saat ini mendapati dirinya dalam kabaikan dan ketaatan maka bersyukurlah pada Allah dan terus istiqomah. Tetaplah sabar dan konsisten dalam ketaatan itu hingga maut menjemputmu.

Namun bagi kamu yang mendapati dirinya dalam kelalaian dan kemaksiatan maka bertobatlah pada Allah dan kembalilah padaNya. Memang pilihan-pilihan masalalumu telah membawamu kepada keadaan seperti saat ini, tapi bukankah kau bisa mengubah masadepanmu dengan mengubah pilihan-pilihan saat ini-mu?

Ingatlah kawan, tak ada kata terlambat untuk mereka yang mau berubah, karena keterlambatan itu hanya untuk mereka yang tak mau memulai. Pilihan ada ditanganmu. Dan setiap pilhan selalu ada resiko yang menanti.

Dari sekian orang yang membaca tulisan ini, ada yang memilih untuk berubah, ada yang hanya sekedar membacanya, ada pula yang berniat untuk berubah tapi masih menundanya, ada pula yang mengomentari dan mengkritik, ada pula yang memuji, ada yang tersentuh, ada yang memperbanyak, dan mungkin ada yang ingin jadi pasangan kami, he he. Tapi apapun itu, itu adalah pilihan Anda, dan itulah hidup Anda. Terimakasih telah membacanya, semoga bermanfaat.
Share This Article


No comments:

Post a Comment