Berbagilah walau satu rupiah! Bersedekah meski hanya seuntai senyum! Bersedekah, berbagi, dan bahagia ^^

Rindu Ini

Para petualang tahu bagaimana dalamnya rindu ini. Mereka yang jauh dari keluarga, kampung halaman, dan kawan lama, rasanya sepakat dalam rasa ini.

Ini bukan keluhan hati, hanya sebagai kabar bahwa disini juga ada rindu. Jika hati telah rindu itu tandanya dalam hati ada cinta. Sebab rindu takan ada jika cinta telah tiada.

Adakah yang tak rindu dengan keluarga yang selalu mendukung? Adakah yang tak rindu kampung halaman yang penuh dengan kenangan? Lalu, bagaimana pula dengan teman-teman sepermainan? Dan untuk mereka yang punya kekasih hati, tentunya rindu itu semakin membuncah. Juga bagi mereka yang punya anak, mungkin rindu itu sudah tak tertahankan.


Jika berbicara tentang rindu, mengingatkan kami akan tiga ibu. Ibu kandung yang telah wafat, ibu susu yang selalu menanti, dan ibu angkat yang senantiasa mendoakan. Entah bagaimana mengungkapkan rindu ini, yang jelas hanya Allahlah yang tahu.

Kawan, rindu adalah perasaan yang istimewah. Ketika kau dirindukan berarti kau dicintai. Namun jika tak ada yang merindukanmu itu berarti tak ada cinta untukmu. Begitu juga sebaliknya, jika kau merindukan seseorang berarti kau mencintainya, namun jika kau tak merindukannya boleh jadi cinta itu  tak ada dalam hatimu.

Lalu, siapakah yang paling pantas untuk dirindukan?
Alharits Almuhasibi berkata: “Jika ucapan orang yang berilmu lebih layak didengarkan daripada ucapan orang bodoh, dan ucapan seorang ibu yang penyayang lebih layak didengarkan dari daripada ucapan orang lain, berarti ucapan Allah Yang Maha Berilmu dan Maha Penyayang lebih layak didengarkan, direnungkan, dan dipahami.”

Ya, begitu juga dengan rindu. Jika rindu selalu identik dengan orang yang melahirkan, membesarkan, menemani, menyayangi, dan mencintai, maka rindu kepada Allah haruslah lebih besar lagi, karena Dialah yang menciptakan orang yang melahirkan, membesarkan, menemani, menyayangi, dan mencintai itu. Dialah Pencipta manusia, orang tua, kampung halaman, dan juga teman. Dialah Pencipta alam semesta ini. Dialah yang senantiasa memberikan berbagai nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Dan salah satu nikmat itu adalah rasa rindu yang ada dalam dada ini. Sehingga selayaknyalah rasa rindu yang paling besar hanyalah untukNya.

Satu Nikmat
Kawan, tak ada nikmat yang paling besar dari nikmat bisa memandang wajah Allah di akhirat kelak. Bagi mereka yang pernah merantau (bertualang) maka saat-saat terindah bagi seorang perantau adalah kembali ke kampung halaman kemudian berjumpa dengan mereka yang sangat dirindukan. Betul tidak?

Nah, bukankah kampung halaman yang sesunggguhnya adalah akhirat? Bukankah dunia ini hanyalah persinggahan? Untuk itu, jangan sampai saat kembali nanti kita terhalang dari kenikmatan memandang wajah Allah Ta’ala. Seperti orang-orang yang Allah sebutkan dalam firmanNya: 

كَلاَّ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat)Tuhannya." [Al Mutaffifin :15]
Sungguh ini adalah musibah yang paling besar dan siksaan yang paling berat. Kita berlindung pada Allah agar tidak termasuk dari golongan di atas.

Impian Terbesar
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah berkata, “Ini merupakan puncak kerinduan pecinta surga dan bahan kompetisi mereka. Dan untuk hal ini seharusnya orang-orang bekerja keras untuk mendapatkannya.”

"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Robb-Nya mereka memandang." (Al-Qiyamah: 22-23)

Mamandang wajah Allah di akhirat kelak adalah salah satu impian terbesar bagi setiap muslim. Karena itu adalah nikmat yang paling besar di syurga kelak.

Rasul bersabda dalam hadist Jabir bin 'Abdullah:
"Kami sedang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam memandang bulan purnama di malam itu , seraya bersabda : Sungguh kalian akan melihat Tuhan pencipta kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini, tidak terhalangi apapun dalam melihatNya subhanahu wata'ala, maka semampunya berusahalah menyempurnakan shalat subuh dan shalat Ashar maka perbuatlah". ( Shahih Al Bukhari )

Lalu, bagimana cara menggapainya?
Allah mengabarkan salah satu caranya dalam akhir surat Alkahfi. Allah berfirman:
Katakanlah: Sesungguhnya aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya”.

Adakah Hati Benar-benar Rindu?
Pertanyaan di atas selayaknya senantiasa kita tanyakan pada hati masing-masing. Sebab cinta dan rindu itu menuntut bukti dan pengorbanan. Jika cinta, apa buktinya? Jika rindu, apa yang telah dikorbankan?

Jangan sampai kita mengaku cinta dan rindu pada Allah, namun shalat lima waktu begitu malas, baca Quran hanya Ramadhan, dan sedekah hanya sisa uang.

Jangan sampai kita mengaku cinta dan rindu pada Allah, tapi untuk nonton sepak bola atau berangkat kerja/sekolah selalu bangun tepat waktu dan untuk shalat subuh selalu kesiangan.

Jangan sampai kita mengaku cinta dan rindu pada Allah, namun koran lebih banyak dibaca daripada Quran, lagu lebih banyak dihafal daripada Quran, dan perkatan manusia lebih sering dikaji serta dipelajari daripada Quran.

Jangan sampai cinta dan rindu itu hanya di bibir. Sedangkan hati dan anggota tubuh lainnya selalu menghianati. Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia." (QS.Al Anfal 2-4)

Ujian Cinta
Kawan, di negeri yang jauh di sana, banyak saudara-saudara kita yang rela dibunuh untuk membuktikan rasa cinta dan rindunya. Mereka tak takut, mereka tak gentar, mereka selalu berjuang. Kita doakan semoga Allah Ta’ala memberikan mereka kekuatan, semangat, dan keteguhan iman untuk selalu berjuang dijalanNya. Semoga Allah menolong mereka dengan pertolongan yang sempurna dariNya. Serta menghancurkan musuh-musuh mereka dan musuh–musuh islam dengan kehancuran yang sangat, dan tidak membiarkan satu orang dari mereka selamat dari adzabNya.

اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَلاَ يُؤْمِنُوْنَ بِوَعْدِكَ، وَخَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمْ الرُّعْبَ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ إِلَهَ الْحَقِّ
Ya Allah, perangilah orang-orang kafir yang mencegah manusia dari jalan-Mu, yang mendustakan Rasul-Rasul-Mu dan tidak beriman kepada janji-Mu. (Ya Allah) perselisihkanlah, hancurkanlah persatuan mereka, timpakanlah rasa takut dalam hati mereka, timpakanlah kehinaan dan siksa-Mu atas mereka. (Ya Allah) Ilah Yang Haq.”.

Semoga tulisan yang sederhana ini bisa memberikan motivasi kepada hati untuk senantisa menjadikan Allah Ta’ala adalah Dzat yang senantiasa paling dirindukan dan dicintai serta menimbulkan rasa persaudaran antara kita sesama muslim.

sM Hadir Kembali
Akhirnya tulisan ini kami tutup dengan kabar gembira kepada mereka yang senantiasa merindukan layanan SMS sM (Senyum Moivsi: hidup indah, penuh inspirasi).

Kami beritahukan dengan hati yang gembira bahwa sM kini hadir kembali namun dengan format yang berbeda. Jika dulu sM adalah singkatan senyum motivasi maka sekarang berubah menjadi senyum Muhasabah. Jika dulu sM hadir lewat sms, maka sekarang akan melalui status facebook kami.

Bagi yang berminat caranya sangat mudah. Cukup dengan tiga langkah. Pertama like/suka, kedua dibagikan (ke grup atau ke didinding sendiri) dan yang ketiga adalah komentar. Ya, Anda cukup menyukai, membagikan dan memberi komentar pada status kami yang berbunyi: “Senyum Muhasabah: bersama memperbaiki diri dari hari kehari”

Untuk layanan ini anggota/membernya terbatas. Hanya untuk lima puluh orang yang pertama kali memberi komentar pada status tersebut. Adapun format kementar, ketik sM: harapan Anda untuk sM kemudian kesan Anda pada sM sebelumnya (khusus member lama sM). Contoh, sM: semoga bisa membantu saya dalam berintropeksi diri (harapan). Syukran sM, SMS kalian membuat saya lebih bersemangat (kesan).

Bagi yang diterima menjadi member, insya Allah akan di tag dalam status khusus kami untuk sM. Untuk kali ini kami akan fokus pada perenungan ayat-ayat alquran. Buku yang menjadi rujukan kami adalah Liyadabbaru ayaatihi hashadi ‘amin minat tadabbur yang telah diterjemahkan menjadi SMS Tadabbur Alquran.

Berikut ini adalah 3 status pembuka untuk sM:
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi (merenungkan) Alquran, ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad ayat 24)

“Jika ucapan orang yang berilmu lebih layak didengarkan daripada ucapan orang bodoh, dan ucapan seorang ibu yang penyayang lebih layak didengarkan dari daripada ucapan orang lain, berarti ucapan Allah Yang Maha Berilmu dan Maha Penyayang lebih layak didengarkan, direnungkan, dan dipahami.” (Alharits Almuhasibi)

“Coba pikir! Bila Alquran diturunkan pada gunung yang besar dan tinggi, niscaya gunung itu akan tunduk, bahkan retak dan hancur. Sementara hati Anda yang ukurannya hanya serpihan dari gunung itu, berapa banyak ia mendengarkan Alquran? Namun demikian ia tidak pernah tunduk dan tidak terpengaruh. Rahasia dibalik itu hanya satu; ia tidak merenungkannya.” (Prof. DR Nashir Al-Umar)

Semoga niat ini tetap terjaga dan langkah ini tetap istiqomah. Jangan lupa sampaikan kepada kawan dan keluarga Anda. Semoga bermanfaat dan salam ukhuwah.


Share This Article


No comments:

Post a Comment